Kutuk Bom Bunuh Diri, Senator Riri : Aksi Teror Dengan Alasan Apapun Tidak Dapat Dibenarkan

Kutuk Bom Bunuh Diri, Senator Riri : Aksi Teror Dengan Alasan Apapun Tidak Dapat Dibenarkan

RK ONLINE - Kegemparan bom bunuh diri yang terjadi di halaman parkir Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pukul 10. 24 WITA, Makassar ketika berlangsung ibadah Palma mengundang kecaman dunia dan dari berbagai tokoh masyarakat di Indonesia. Salah satunya datang dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief. "Aksi teror dengan alasan apapun tidak dapat dibenarkan. Mari berikan dukungan kepada kepolisian untuk melakukan upaya - upaya yang sungguh - sungguh membongkar semua aktor intelektual dan jaringan - jaringan pelaku sampai ke akarnya," kata Hj Riri Damayanti John Latief, Rabu (31/03/2021). Senator muda Indonesia asal Bengkulu berparas anggun ini mengajak kepada seluruh khalayak untuk sama - sama berdoa untuk para korban agar segera diberikan kesembuhan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. "Apa yang dilakukan oleh para pelaku tidak ada kaitannya sedikit pun dengan agama manapun, sangat menodai keindonesiaan, menabrak nilai-nilai Pancasila," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief. Alumni Psikologi Universitas Indonesia ini menekankan pentingnya pencegahan agar kasus yang sama tidak pernah lagi terulang meski upaya penanganan terus menerus dilakukan dengan porsi anggaran yang cukup besar. "Indonesia adalah taman sari, tempat dimana agama - agama yang diakui tumbuh dengan semangat persaudaraan dan gotong royong. Jangan ada yang terprovokasi lalu jadi korban adu domba," papar Hj Riri Damayanti John Latief. Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini menyatakan siap berkolaborasi untuk mendorong hadirnya regulasi yang dapat memberikan perlindungan lebih kepada rumah ibadah dan tokoh agama dari segala bentuk teror dan kejahatan. "Mudah - mudahan kasus yang baru saja terjadi tidak membuat masyarakat panik seiring kian meningkatnya kualitas pemerintah dalam menghadapi kasus terorisme semacam ini sehingga tidak ada lagi istilah kecolongan yang menimbulkan korban jiwa," demikian Hj Riri Damayanti John Latief. Data terhimpun, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap 9 terduga teroris yang diduga terlibat dengan aksi bom bunuh diri yang dilakukan Pasangan suami istri (Pasutri) L dan YSF di depan Gereja Katedral Makassar. Selain itu, Densus 88 Antiteror pada hari Senin (29/3/2021) juga melakukan penggerebekan terduga teroris di Kampung Limbangan, Cibodas, Sukabumi, Jawa Barat, sebagai pengembangan kasus dari penangkapan terduga pelaku terorisme di Jakarta. Redaksi

Sumber: