DPC FPPI Kepahiang Ajak Perempuan Angkat Perekonomian Dari Keterpurukan

DPC FPPI Kepahiang Ajak Perempuan Angkat Perekonomian Dari Keterpurukan

RK ONLINE - DPC FPPI Kabupaten Kepahiang menghadiri rapat kerja I yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Daerah Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (DPD FPPI) Provinsi Bengkulu, Sabtu (20/03/2021). Bertempat di Gedung Serba Guna Bengkulu, rapat kerja I digelar dengan tema Mari Bersama Mengentas Kemiskinan Masyarakat. Bukan hanya Kabupaten Kepahiang saja, rapat kerja ini juga dihadiri oleh perwakilan seluruh DPC di setiap Kabupaten. Menanggapi sulitnya perekonomian di Kabupaten Kepahiang dalam setahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Ketua DPC FPPI Kepahiang, Helmi Yessi mengajak agar seluruh masyarakat tak terkecuali perempuan di Kabupaten Kepahiang harus punya daya juang mengangkat ekonomi dari keterpurukan. "Memang benar, pandemi sangat besar dampaknya pada perekonomian saat ini. Namun, tetap saja kita tidak boleh kalah. Maka kami (DPC FPPI Kepahiang) mulai membuka UMKM sebagai wadah unit usaha perempuan, agar perempuan juga turut ambil andil untuk mendongkrak perekonomian di Kepahiang," ujar Helmi Yessi. Dalam kegiatan rapat kerja I ini, DPC FPPI Kepahiang memamerkan budaya khas Kabupaten Kepahiang untuk dipajang di stand, adapun budaya tersebut yakni Batik Diwo karya para perempuan Kepahiang. "Tujuannya juga untuk mengangkat kembali Batik Diwo Kepahiang agar dilirik oleh seluruh perwakilan DPC FPPI tiap kabupaten, agar batik diwo semakin dikenal," lanjutnya. Saat ini, DPC FPPI Kepahiang sudah mulai membuka Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai unit usaha perempuan. Menargetkan 1 UMKM di setiap kecamatan di Kabupaten Kepahiang. "Targetnya di setiap kecamatan ada satu (UMKM), sudah ada yang dibangun di Kecamatan Kepahiang dan Kabawetan, atahun ini kita targetkan di Kecamatan Bermani Ilir," sampai Helmi Yesi Terkait tema rapat kerja, Helmi Yesi mengatakan, bahwa Provinsi Bengkulu saat ini masuk dalam kategori 10 Provinsi Termiskin di Indonesia. Lebih lanjut dikatakan, laki - laki dan perempuan yang hampir sama jumlahnya membuka peluang besar bagi perempuan untuk turut memberantas kemiskinan. "Caranya bagaimana? ya perempuan harus punya keterampilan. Salah satunya adalah membuat home industri batik Diwo spt yang kami lakukan. Efek pandemi, banyak perusahaan yang dibuat bangkrut. Namun UMKM tetap berjalan," tambahnya. "Salah satunya adalah membuat home industri Batik Diwo seperti yang kami lakukan," demikian Ketua DPC FPPI Kepahiang. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: