Senator Riri Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital di Bengkulu
RK ONLINE - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada triwulan IV/2020 masih terkontraksi atau minus 2,39 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year). Menyikapi hal ini, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief menyarankan pemerintah daerah untuk menumbuhkan ekosistem ekonomi digital melalui pembinaan dan pendampingan terhadap usaha-usaha yang berkembang di tengah-tengah masyarakat. "Bila dilakukan pembinaan dengan baik dan terus menerus, ekonomi digital bisa menopang pertumbuhan ekonomi dalam waktu yang panjang. Potensinya di Indonesia cukup besar apalagi dengan banyaknya sektor usaha rintisan," kata Riri Damayanti John Latief, Kamis (18/02/2021). Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, pengembangan ekosistem ekonomi digital di Bumi Rafflesia tentunya memiliki tantangan yang tidak ringan. "Karena memang kualitas infrastruktur digital di Bengkulu belum begitu berkembang secara merata. Coba aja main ke pelosok, sinyal HP hilang timbul. Belum lagi kemampuan sumber daya manusianya untuk mengembangkan kreasi usaha digital yang bisa berterima di pasar. Makanya perlu pembinaan yang terus menurus," papar Riri Damayanti John Latief. Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur ini memaparkan, begitu banyak keuntungan bagi pemerintah daerah di Bengkulu ketika mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi digital di kalangan dunia usaha. "Kalau usahanya mampu beradaptasi bisa memperoleh keuntungan berlipat-lipat. Karena sejak pandemi covid-19, hampir seluruh masyarakat menjalankan ekonomi secara digital. Sementara yang tidak mampu beradaptasi mengalami kelesuan usaha, sampai kini," ungkap Riri Damayanti. Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bengkulu ini menekankan, sejumlah ekonom telah menyampaikan usaha pemulihan ekonomi masih akan terus berlanjut sepanjang tahun 2021. "Memang kalau dilihat kasat mata, pelan-pelan gairah ekonomi sudah mulai muncul. Tapi pandemi belum berakhir. Pembatasan-pembatasan masih terjadi dan ini membuat ekonomi tumbuh, tapi perlahan. Dalam kondisi seperti inilah, ekonomi digital akan jadi solusi," demikian Riri Damayanti. Data terhimpun, ekonomi digital tumbuh pesat di tengah pandemi covid-19. Indonesia bahkan disebut tengah berada di jalur utama untuk menjadi salah satu pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Sejumlah pemilik ritel khawatir atas perkembangan toko online mengingat setiap bulan pertumbuhannya terus mengalami perkembangan yang signifikan yang termonitor melalui kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB). Redaksi
Sumber: