Kepahiang Rescue Terapkan Teknologi Yang Digunakan Tentara Rusia

Kepahiang Rescue Terapkan Teknologi Yang Digunakan Tentara Rusia

RK ONLINE - Kepahiang Rescue merupakan organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan, penyelamatan (Rescue) dan juga Tim SAR (Search And Rescue). Berdiri Oktober 2020 lalu, Kepahiang Rescue ikut ambil andil membantu tugas BPBD dan TNI/Polri dalam pencarian warga Desa Pekalongan Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang hanyut di sungai musi usai memancing pada Desember 2020. Ketua Kepahiang Rescue, Irawan Karnadi, Jum'at (22/01/2021) sore menerangkan, Kepahiang Rescue saat ini memiliki 20 personel. "Dengan 20 personel yang ada sekarang ini, kami sudah ikut terlibat dalam membantu pencarian warga desa pekalongan yang hanyut di sungai musi pada bulan Desember lalu," kata Irawan. Meskipun terbilang baru seumur jagung, tapi Rescue Kepahiang sudah mampu menerapkan teknologi tentara rusia yakni aplikasi Navigasi Navitel Android. Dijelaskan Irawan, Aplikasi ini merupakan GPS yang tidak memanfaatkan data seluler. "Navigasi Navitel Android itu aplikasi yang digunakan tentara Rusia. Melalui media android yang dikhususkan sebagai GPS, aplikasi ini tidak memakan data seluler. Jadi tetap bisa diaplikasikan saat tengah berada di dalam hutan atau di tempat yang tidak terjamah jaringan sekalipun," sambungnya. Lebih lanjut, peta Indonesia sudah diinput ke dalam aplikasi ini. Oleh sebab itu, Kepahiang rescue berinisiatif untuk memperkenalkannya di tahun ini kepada seluruh pencinta alam, pendaki, atau siapapun yang kerap memasuki kawasan hutan, melalui media pelatihan Navigasi Navitel Android bersama GAPT. Namun, di tengah pandemi yang melanda saat ini berimbas terhadap ditundanya pelatihan. "Masih belum tahu kapan akan dilaksanakan pelatihannya. Namun kami terus mencoba melakukan komunikasi agar nanti penerapannya semakin lancar. Fokus tahun ini adalah pada penerapannya, semua anggota Kepahiang Rescue mampu bernavigasi di hutan, dan anak anak sispala memahami navigasi darat, sebagai potensi rescue di kepahiang," demikian Irawan. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: