28 Tahun Terpisah, Neli dan Tia Ingin Bertemu Bapaknya di Desa Taba Saling

28 Tahun Terpisah, Neli dan Tia Ingin Bertemu Bapaknya di Desa Taba Saling

RK ONLINE - Mayreni Awneli atau Neli (35) dan Dwitia Nur Oktavia atau Tia (32), anak Syamsir Alamsyah (57). Neli dan Tia sudah 28 tahun tidak bertemua Syamsir. Sebab Tia dan Neli selama ini menjalani hidup di Bogor Jawa Barat. Sementara Syamsir menetap di Desa Taba Saling Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Syamsir belakangan diketahui dari pihak keluarga, memiliki gangguan pada kejiwaanya. Syamsir kerap mengurung diri dan membatasi untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kepada Radarkepahiang.Id, Rabu (21/01/2021) keponakan Syamsir, Jhonfrarel Dwi Kusuma alias Fran mengatakan, pihaknya sudah merencanakan pertemuan antara ayah dengan kedua orang putrinya tersebut. "Sekarang beliau (Syamsir) kejiwaannya agak kurang baik, kerap mengurung diri di rumah dan tidak berkomunikasi dengan siapapun kecuali beberapa orang terdekat saja. Setelah pencarian panjang, kami merencanakan pertemuan antara mang Syamsir dengan putri - putrinya," ujar Fran. Diceritakan Fran, kedua orang tuanya Yusnaini (Adik Syamsir) dan Pujo Suripto seminggu lalu menemukan titik terang mengenai keberadaan kedua putri Syamsir. Alhasil, ketika dilakukan pencarian di Desa Puroseda Kecamatan Lewilian Kabupaten Bogor, dengan mengumpulkan info - info dari warga sekitar, Neli dan Tia pun akhirnya ditemukan. "Seminggu yang lalu, kami ke Bogor untuk mencarinya. Alhamdulillah, melalui informasi dari warga - warga setempat akhirnya kami bisa menemukan keduanya. Kita akan bawa keduanya ke Kepahiang untuk dipertemukan dengan ayahnya," sambungnya. Lebih lanjut, Frans mengatakan perlu pendekatan yang baik agar Syamsir mau dibujuk untuk bertemu dengan putrinya. "Ada hari - hari normalnya, takutnya kalau kami langsung bawa putrinya ke rumahnya, dia malah sedang dalam kondisi yang kurang baik. Jadi supaya nanti kondusif, kami dulu yang akan membujuknya," demikian Frans. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: