Sabun Mandi Habis, Hidung Istri Berdarah

RK ONLINE - Emosi sudah di ubun-ubun, membuat BA (19) warga Desa Kandang Kecamatan Seberang Musi Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu gelap mata. Hanya karena sabun mandi, dia tega menganiaya sang istri MS (20). Karena ini pula, membawanya ke sel tahanan Polres Kepahiang, Jumat (18/12/2020). Diketahui, peristiwa terjadi Kamis (17/12/2020). Tindak KDRT dilakukan BA, berawal ketika korban membangunkan dirinya yang sedang tidur. Saat itu, sang istri meminta BA segera mandi dan mencari pekerjaan. Di kamar mandi, BA malah marah - marah lantaran sabun mandi di kamar mandi sudah habis. Cekcok mulut pun terjadi diantara suami istri tersebut. Menghindari keributan, korban menjauh dari rumah dan ingin pulang ke rumah orang tuanya. Sayang, upayanya dicegah BA. Sang istri dipeluk, kemudian kepalanya dibenturkan ke kepala istri. Apa yang dilakukan membuat hidung MS bengkak, hingga mengeluarkan darah. Kening sebelah kirinya, juga mengalami luka memar. "Tidak terima dengan perbuatan pelaku, korban kemudian langsung melapor ke Polres Kepahiang," terang Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, SIK, MAP melalui Kasat Reskrim Iptu. Welliwanto Malau, SIK, MH. Tidak lama berselang, Tim Elang Jupi berhasil mengamankan pelaku sekitar pukul 17.30 WIB hari itu juga. "Di rumahnya pelaku kami amankan tanpa sedikitpun melakukan perlawanan," demikian Welli. Sementara itu saat dimintai keterangan oleh penyidik Unit PPA, BA mengaku korbanlah yang pertama kali membenturkan kepala ke kepalanya hingga memar. Bahkan menurutnya, saat kejadian korban juga menarik rambutnya hingga dirinya tidak kuat menahan rasa sakit. Ini membuatnya emosi, hingga memutuskan untuk membalas dengan cara membenturkan kepalanya dan mengenai hidung korban. "Karena sebelum itu, saya sudah meminta agar dia berhenti membenturkan kepalanya dan menarik rambut saya. Saya tidak tahan lagi dan akhirnya saya benturkan balik kepala saya," singkat BA saat dimintai keterangan di hadapan penyidik. Pewarta : Hendika Andesta Editor     : Candra Hadinata

Sumber: