Porang, Umbi-umbian Menjanjikan Mulai Digemari Petani Hingga Anggota Dewan

Porang, Umbi-umbian Menjanjikan Mulai Digemari Petani Hingga Anggota Dewan

RK ONLINE - Porang dengan nama latinnya amorphophallus muelleri mulai digemari petani Kabupaten Kepahiang. Berjenis umbi - umbian yang dapat dikonsumsi, budidaya Porang tengah dikembangkan Anggota DPRD Kabupaten Kepahiang, Hariyanto, S.Kom MM. Menurutnya, perawatan yang tak rumit menjadi salah satu alasannya mengembangkan porang. Tahap awal, dirinya telah menanam di atas lahan seluas 2,5 hektar. Dia menceritakan, ide budidaya bermula saat awal pandemi Covid-19 yang diketahuinya dari sejumlah rekan yang sudah mengembangkan porang di pulau Jawa. Merasa cocok sebagai tanaman ideal, dirinya pun mulai melakukan penanaman. "Sudah saya tanam sebulan lalu di lahan seluas 2,5 Ha secara terpisah dengan metode berbeda. Di atas lahan 1 Ha menggunakan mulsa, lahan 1, 5 Ha sisanya dengan cara taman tumpang sari diantara lada," tutur Hariyanto, Selasa (15/12/2020). Tak kurang 40 ribu batang porang telah dikembangkan. Adapun benih diperolehnya masih dari pulau Jawa, dengan harga bervariasi. Pada Mei, benih porang dibeli seharga Rp 200 ribu/Kg, September sudah naik menjadi Rp 300 ribu/Kg. Adapun per Kg nya, berisi 200 biji bibit porang. "Masa tanam porang ini tergantung dari bibit yang kita tanam, paling cepat 3 tahun. Perawatannya tidak sulit, tidak menggunakan pupuk kimia agar menghasilkan umbi yang bagus. Harga jual Rp 8.000 porang basah/Kg, untuk penampung membeli porang sudah ada di Bengkulu, mudah-mudahan tidak kesulitan jual hasil panen nanti," jelas Hariyanto. Sejauh ini, sebagai ajang tukar pikiran kelompok petani porang Kabupaten Kepahiang memiliki grup diskusi. "Di Desa Bukit Menyan sudah ada yang menanam porang lebih dari 50 ribu batang porang. Kami update dan diskusi di grup petani muda. Kalau dilihat memang menjanjikan, itulah makanya saya coba. Metode tanam pula digunakan 2 cara, mana yang bagus nanti kami usahakan tidak menggunakan pupuk kimia. Jika berhasil dan memuaskan, akan kami berikan ke masyarakat. Kalau rugi, ya biar saya tanggung sendiri," tutup Hariyanto. Pewarta : Reka Fitriani Editor     : Candra Hadinata

Sumber: