Nyawa Karyawan SPBU Pasar Kepahiang Dihabisi Karena Pelaku Sakit Hati Sering Direndahkan

Nyawa Karyawan SPBU Pasar Kepahiang Dihabisi Karena Pelaku Sakit Hati Sering Direndahkan

RK ONLINE - Sakit hati berlebih yang tidak terbendung lagi membuat Tsk DP (18) gelap mata, hingga menghabisi nyawa sesama rekan kerjanya di SPBU Pasar Kepahiang Provinsi Bengkulu M. Geri Ultrado (23) pada, Kamis (19/11/2020) malam. Melalui press realease di aula Vicon, Senin (30/11/2020) Tsk DP (18) warga Desa Kampung Bogor sebagai pelaku utama dan Tsk JS (16) warga Kecamatan Kepahiang ikut dihadirkan. Kedua Tsk, sebelumnya berhasil ditangkap aparat pada Sabtu (28/11/2020) malam di Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Terungkap, pembunuhan berdarah yang sempat menggegerkan warga kota itu berawal dari pertikaian antara Tsk DP dan korban Geri. Versinya Tsk DP, dia sudah tidak tahan dengan kelakuan korban yang selama ini dianggap sok kuasa lantaran memiliki hubungan kekerabatan dengan atasannya di SPBU. Dari pengakuan Tsk DP pula diketahui, dia sempat ditempeleng korban hanya karena dinilai tidak becus dalam bekerja. Meski sudah lama sama-sama bekerja sebagai operator SPBU Pasar Kepahiang, selama itu itu Tsk DP kerap merasa direndahkan oleh korban. Hinaan dan cacian lanjutnya, sudah menjadi makanan sehari-hari. Tsk DP mengaku hanya bisa diam tak bisa berbuat apa-apa, lantaran korban memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu atasannya. "Selama ini, dia (Korban, red) biasanya hanya ngomel dan mencaci saja. Tapi. sebelum kejadian dia sempat menempeleng kepala dan menantang saya untuk berkelahi hingga akhirnya saya emosi dan memanggil teman - teman saya," ungkap DP. Puncaknya pada malam sebelum kejadian, Kamis (28/11/2020) lalu di dalam Musholla SPBU. DP mengaku sempat ditantang duel sampai mati oleh korban. Karena tak berani menghadapi korban langsung, diam - diam DP menghubungi teman - temannya meminta pertolongan menghadapi. Yakni Tsk JS, serta AA (16) dan RI (15) yang hingga berita ini diturunkan masih dalam buruan aparat. Mendapat kabar dari Tsk DP, ketiga Tsk yang semula berada di rumah Tsk JS langsung bergerak mendatangi SPBU. Rupanya di dalam mushala, Tsk DP dan korban sudah adu jotos. Melihat hal ini, seketika Tsk AA langsung masuk ke dalam musolah membantu temannya, ikut memukul korban. Tak ketinggalan, Tsk JS ikut serta hingga menikam bagian belakang korban dengan pisau miliknya sebanyak 4 kali. Tak berhenti sampai di situ, 1 kali tikaman ke bagian dada korban juga dialamatkan Tsk JS. Sedangkan saat kejadian, Tsk RI hanya berdiri di depan pintu musholah menyaksikan kejadian. Diperkirakan, peranan Tsk RI memantau situasi sekitar lokasi. "Saat penikaman, korban dipegang teman saya DP dan AA," ujar JS. Kalah tenaga, korban terkapar tak berdaya dengan kondisi berlumur darah di dalam mushala SPBU. Saat diwawancarai, Tsk JS mengakui Sajam sepanjang 15 CM sengaja dibawa dari rumah dari atas Tv. Mendapat kabar temannya Tsk DP meminta bantuan, dia bersama 2 Tsk lainnya sengaja dibawa dari rumah untuk menikam korban. "Setelah 4 kali saya tikam di bagian belakangnya, saya lihat korban masih hidup hingga akhirnya saya putuskan untuk menikamnya satu kali lagi di bagian dada korban. Setelah itu saya dan teman - teman saya langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian," demikian JS. Kabur, Jual Motor di Padang Pascakejadian, DP dan Tsk JS melarikan diri mengendari sepeda motor jenis Honda Beat miliknya menuju ke Kota Padang (Sumbar). Di sana, sepeda motor dijualnya untuk kebutuhan minum makan mereka selama pelarian. Selama pelarian sekitar 2 minggu, keduannya sempat bekerja sebagai pedagang sate untuk menyambung hidup. "Saya dan JS lari ke Padang. Kalau AA, RI (dua Tsk lainnya, red) saya tidak tahu mereka lari ke mana. Karena saat melarikan diri kami berpencar di Kota Bengkulu," tutupnya. Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, SIK, MAP menerangkan, motif dendam dan faktor sakit hati Tsk DP melatarbelakangi terjadinya pembunuhan. Dari kronologis kejadian, peristiwa berdarah di atas lanjutnya masuk dalam kategori pembunuhan berencana. "Selain memang sakit hati hingga akhirnya menimbulkan dendam, perkara ini juga merupakan pembunuhan berencana," terang Suparman. Lebih lanjut, Kasat Reskrim Iptu. Welliwanto Malau, SIK, MH menambahkan perkara pembunuhan korban Geri melibatkan 4 tersangka. Kesemuanya, merupakan warga Kabupaten Kepahiang. Dari keempatnya, baru Tsk DP dan JS berhasil diamankan. Sedangkan untuk 2 Tsk lainnya AA dan RI masih dalam pengejaran. "Pengungkapan ini berkat kerja keras dan tim yang solid. Mudah - mudahan saja 2 Tsk yang sudah ditetapkan sebagai DPO ini juga segera terungkap," singkat Welli. Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: