Pasar Muara Aman, 3 Tahun Dibangun Belum Bisa Ditempati
RK ONLINE - Meski pembangunan pasar modern Muara Aman Kabupaten Lebong telah dilaksanakan sejak 3 tahun yang lalu, tepatnya 2018. Namun hingga saat ini bangunan pasar belum juga bisa ditempati pedagang. Tahun anggaran 2020 ini, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-Hub) Kabupaten Lebong bahkan masih berupaya menyelesaikan pembangunan pasar itu. Dalam hal ini pekerjaan dilaksanakan PT Cakra Alam asal tanggerang dengan nilai kontrak pekerjaan Rp 13,1 miliar. Dengan anggaran itu, proses pekerjaan pun baru menjangkau tahap finishing sebatas lantai dua saja. Sementara untuk finishing lantai 3 dan 4 akan kemali diusulkan pada tahun anggaran 2021 mendatang. Artinya tahun 2021 mendatang bangunan pasar dengan kapasitas 200 unit kios itu juga belum tentu bisa ditempati oleh para pedagang. Plt Kadis PUPR-Hub Lebong, Joni Prawinata, SE, MM, Rabu (12/08/2020) menjelaskan, proses pengerjaan sendiri saat ini sudah mulai dilaksanakan oleh pihak rekanan. Awalnya, untuk melanjutkan pembangunan pasar, telah disiapkan pagu anggaran Rp 15 miliar. "Hanya saja dalam perjalanannya, nilai pagu tersebut dikurangi menjadi Rp 13,2 miliar akibat realokasi dampak Covid-19. Jika tidak ada covid, bangunan pasar seharusnya sudah selesai tahun ini," kata Joni Ditambahkan Joni, tahun 2021 mendatang pihaknya kembali berencana mengusulkan Rp 10 miliar untuk menyelesaikan pasar modern muara aman. Anggaran tersebut termasuk disiapkan untuk membangun lahan parkir, taman pasar serta, eskalator, lift barang dan lanskip. "Insya Allah tahun ini lantai satu dan dua selesai. Apakah tahun depan dilantai yang sudah selesai dibangun itu bisa ditempati atau tidak itu tergantung kebijakan OPD terkait. Kami hanya sebatas melaksanakan pembangunan pasar. Yang jelas di tahun depan akan kemali diusulkan untuk menyelesaikan keseluruhan bangunan pasar itu, " singkat Joni. Diketahui, pembangunan pasar modern Muara Aman mulai dilakukan Pemkab Lebong sejak 2018 lalu. Ditahun pertama, pembangunan pasar menguras Rp 16,2 miliar. Namun dalam perjalanannya, PT Bumi Putri Silampari selaku pihak rekanan diblack list karena tidak menyelesaikan pekerjaan. Tahun 2019 pembangunan pasar kembali dilanjutkan dengan memakan anggaran Rp 13,3 miliar dan tahun ini pekerjaan kembali dilanjutkan. Pewarta : Eko Hatmono Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 SK Hibah Lahan Diterima, Gedung Layanan Haji Segera Dibangun di Kepahiang
- 2 6 Tapal Batas Desa di Kepahiang Masih Sengketa!
- 3 Pemkab Kepahiang Siapkan Personel Siaga Bencana Libur Nataru
- 4 SPHP Jadi Solusi Harga Beras Lokal yang Tinggi di Kepahiang
- 5 Dinas LH Kepahiang Turunkan Ratusan Petugas Kebersihan
- 1 SK Hibah Lahan Diterima, Gedung Layanan Haji Segera Dibangun di Kepahiang
- 2 6 Tapal Batas Desa di Kepahiang Masih Sengketa!
- 3 Pemkab Kepahiang Siapkan Personel Siaga Bencana Libur Nataru
- 4 SPHP Jadi Solusi Harga Beras Lokal yang Tinggi di Kepahiang
- 5 Dinas LH Kepahiang Turunkan Ratusan Petugas Kebersihan