KKN UNS di Era Pandemi Covid 19 Oleh: M. Taufik Nurhidayat

KKN UNS di Era Pandemi Covid 19 Oleh: M. Taufik Nurhidayat

SEMENJAK pemerintah mengumumkan masa pandemi yang terjadi di Indonesia membuat segala kegiatan sehari- hari dan semua aktifitas berubah baik di bidang ekonnomi sosial. dan pendidikan. Semua dilakukan dengan cara tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan serta bisa dilaksanakan secara Online/daring.  Banyak sekali pendidikan di Indonesia yang menerapkan pembelajaran secara online/daring bahkan hampir semua tingkatan pendidikan menerapkan hal tersebut, mulai dari pendidikan formal terkecil seperti PAUD/TK sampai dengan Perguruan Tinggi semua menerapkan pembelajaran online/daring. Hal tersebut juga diterpakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) yang merupakan universitas negeri yang berada  di Solo, Jawa Tengah. Selain kegiatan belajar yang berubah seperti biasanya, KKN juga ikut berubah ketika menghadapi masa pandemi ini. Universitas Sebelas Maret (UNS) mengambil kebijakan tetap melaksanakan KKN meskipun masih dalam kondisi  pandemi Covid-19 dengan cara para mahasiswa yang ingin melakukan KKN pada tahun 2020 ini cukup melakukan di tempat daerah yang sekarang ditempati oleh mahasiswa tersebut. KKN UNS di era Covid-19 batch 1 ini berlangsung sekitar 45 hari, dimulai dari tanggal 01 Mei 2020 hingga 19  Juni 2020. Muhammad Taufik Nurhidayat merupakan salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang melaksanakan kegiatan KKN di daerah tempat tinggal sekarang yaitu di Desa Tugurejo Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Taufik melakukan kegiatan KKN secara bersamaan dengan teman dari kampus lain seperti dari Universitas Bengkulu (UNIB) dan Universitas Negeri Padang (UNP), dengan menjalankan segala protokol kesehatan. Taufik mengambil tema besar SUPORTING PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP COVID-19 hal ini dikarenakaan banyak masyarakat yang masih belum paham tentang virus Covid-19 ini. Cara yang digunakan untuk menyebarluaskan informasi tersebut adalah dengan menggunakan sosial media Instagram dan Facebook, hal ini dikarenakan banyak masyarakat Desa Tugurejo ini yang menggunakan sosisl media tersebut. Untuk akun yang digunakan sebagai tempat memosting konten/informasi tersebut menggunakan akun pribadi @mtaufikn_ untuk instagram dan M Taufik untuk facebook serta menggunakan akun karang taruna Desa Tugurejo yaitu @karangtarunasukamajutugurejo untuk Instagaram dan Tugurejo untuk facebook. Informasi yang dibagikan antara lain: 1. Pengertian Covid-19, alasan banyak orang tertular, dan orang yang rentan terjangkin virus Covid-19 2. Cara penularan dan cara pencegahan Covid-19 3. Tanda dan gejala Covid-19 4. Cara mencuci tangan yang baik dan benar menurut WHO 5. Cara memakai masker yang baiik dan benar menurut WHO 6. Perbedaan OTG, ODP, dan PDP 7. Langkah-langkah pemeriksaan 8. Cara penanganan jenazah pasien Covid-19 9. Definisi New Normal dan Protokol tentang New Normal 10. Tentang new normal dan Starter Pack new normal 11. Skenario dan tahapan new normal 12. Protokol kesehatan new normal Selain penyebaran informasi, Taufik juga membuat program lain yaitu TCTO (Tempat Cuci Tangan Otomatis).  Taufik dan temannya membuat sebuah tempat cuci tangan otomatis supaya mengurangi penggunaan/penyentuhan barang yang sama dengan orang banyak, karena salah satu penyebaran virus ini melalui benda. Maka dari itu dibuatlah tempat cuci tangan secara otomatis. Cara kerjanya adalah ketika tangan kita dekatkan dengan sensor yang ada telah ditempelkan pada paralon, maka otomatis akan keluar dengan sendirinya, baik air maupun sabun. Seperti gambar tersebut lampu yang warna hijau merupakan sensor untuk air dan sensor warna merah untuk sabun. (**)

Sumber: