Rusun ASN Lebong Sudah Mulai Ditempati
RK ONLINE - Meski rusun ASN belum dilakukan serah terima ke Pemerintah Kabupaten Lebong, namun bangunan 3 lantai senilai Rp 15,7 miliar tersebut sudah mulai ditempati. Dari 42 unit kamar yang tersedia sudah 34 PNS yang mendaftar menempati kamar rusun, 24 diantaranya sudah mengambil kunci kamar. Bahkan dari hasil kesepakatan penghuni rusun, mereka dibebankan sebesar Rp 450 ribu setiap bulannya. Uang tersebut digunakan sebagai biaya operasional rusun seperti listrik, honor 6 claning service juga 4 petugas security yang berjaga. Kabid Pembiayaan Perumahan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Lebong, Puji Warno, S.Pd, Kamis (16/07/2020) menjelaskan, untuk sementara Pemkab Lebong belum bisa menentukan besaran biaya sewa atas rusun tersebut. Itu karena belum ada payung hukum Peraturan Bupati (Perbup) maupun Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur besaran biaya sewa kamar rusun itu. "Saat ini untuk menutupi operasional rusun kami lemparkan kepada penghuni rusun. Kami hitung sebulannya untuk operasional mencapai angka Rp 16 juta," kata Puji. Apalagi, lanjut Puji, Pemkab Lebong belum menyiapkan anggaran operasional untuk rusun tersebut. Begitu juga dengan Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT), juga tidak ada anggaran operasional rusun. Menurutnya, penempatan rusun itu sudah sesuai dengan instruksi pemerintah pusat. Jadi saat aset tersebut dilimpahkan ke Pemkab Lebong lengkap dengan penghuni rusun. Hal itu dimaksudkan agar diketahui fasilitas rusun yang dianggap kurang untuk selanjutnya dilengkapi oleh kementerian. "Misalnya hari ini (Kamis, red) dilakukan pemasangan meteran listrik untuk di setiap kamar," tambah Puji. Pewarta : Eko Hatmono Editor : Candra Hadinata
Sumber:
Terkini
Terpopuler
- 1 Harga Terjangkau, Ini 5 Rekomendasi Laptop Produksi Lokal Terbaik
- 2 Ringan dan Mudah Dibawa Kemana Saja, 5 Laptop Ini Cocok Bagi Kamu yang Super Sibuk!
- 3 Dukung Program Pemerintah, Polsek Tebat Karai Siapkan Lahan Tanaman Holtikultura
- 4 Dana Kampanye 3 Paslon Bupati Kepahiang Mulai Diaudit
- 5 Menteri ESDM Bikin Kontroversi, Sebut Ojol Tidak Termasuk Sasaran Tepat Subsidi BBM