Pengembangan Entres Kopi Autotrof di Merigi Ditunda

Pengembangan Entres Kopi Autotrof di Merigi Ditunda

RK ONLINE - Rencana pengembangan 3 hektar entres kopi sambung tunas atau autotrof di lahan BPP Kecamatan Merigi tahun ini, dipastikan tertunda. Pasalnya, pengembangan entres tunas yang didanai APBN anggarannya terpangkas refocusing. Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang, Deva Yurita Ambarini, SP, Kamis (02/07/2020) mengatakan, bantuan ke kebun induk entres tunas di Desa Babakan Bogor juga dipastikan belum dialokasikan di TA 2020. "Rencananya pengembangan kopi sambung tunas dari APBN, bibit dari Puslit Koka Jember di lahan BPP Merigi itu direalisasikan tahun ini, hanya saja alokasi anggarannya direfocusing," sampai Deva. Dijelaskan, kebun induk entres kopi sambung di Desa Babakan Bogor tetap dijalankan, meski tidak adanya bantuan pemeliharaannya tetap dilakukan, seperti melakukan pemupukan. Di kebun induk lebih dari 5.000 batang entres kopi dengan 11 klon kopi robustas unggul nasional termasuk Sintaro I, 2, 3 dan Sehasen C. "Untuk kebun induk minimal waktunya 3 tahun baru dilegalisasi, kebun induk entres kopi tunas ini terus kita upayakan pemeliharaannya. Jadi, setiap tahunnya ditinjau oleh BP2BTP," jelas Deva. Penyediaan kebun induk entres kopi tunas ini lanjut Deva untuk menjawab permintaan masyarakat yang menginginkan bantuan kopi sambung tunas, lantaran sejak tahun 2017 bantuan peremajaan kopi sambung dilakukan dengan sistem tag ent atau sambung dahan. "Sebenarnya kopi sambung dengan sistem sambung dahan ataupun tunas sama saja, tinggal lagi bagaimana masyarakat petani melakukan perawatan dan pemupukan kopi. Namun, entres kopi tunas ini baru bisa direalisasikan jika sudah mengantongi legalitas," tutup Deva. Pewarta : Reka Fitriani Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: