Ibu Sudah Dinikahi, Giliran Anak Tiri Ingin Digauli

Ibu Sudah Dinikahi, Giliran Anak Tiri Ingin Digauli

RK ONLINE - Apa yang dilakukan SP (52), warga Kecamatan Kabawetan bikin geleng kepala. Betapa tidak, "bandot tua" itu tega mencabuli anak tirinya Merana (14) bukan nama sebenarnya. Bahkan tindakan tak terpuji itu telah dilakukan sejak Merana masih duduk di bangku kelas 2 SD. Aksi miringnya itu berakhir, Jumat (05/06/2002) dinihari sekira pukul 00.15 WIB. Dia diamankan aparat di kawasan Surabaya Kota Bengkulu. "Tersangka mengancam korban agar tidak buka mulut, dengan alasan tidak ingin ribut dengan istrinya yang merupakan ibu kandung korban," kata Kapolres Kepahiang, AKBP. Suparman, SIK, MAP dalam keterangan persnya, Jum'at (05/06/2020). Dihadapan awak media, dengan santai SP mengakui perbuatannya. Ia pun meyakinkan, apa yang dilakukannya karena memang menyukai anak tirinya. "Bukan karena istri saya sudah tidak dapat memuaskan, memang saya naksir juga dengan anaknya," kata SP dengan santainya. Dari keterangan korban, aksi bejat pelaku pertama kali dilakukan pada 2014 di rumah korban Kecamatan Bermani Ilir. Saat itu, korban masih duduk di bangku kelas 2 SD. Baca Juga : Kasus Oknum Guru Honor Cabul, Polisi Libatkan Psikiater Pelaku melancarkan aksinya, dengan cara memegang dan mengelus kemaluan korban. Berlanjut pada 2017, disaat korban duduk di bangku kelas 5 SD. Di dalam pondok kebun Kecamatan Bermani Ilir, pelaku kembali meraba paha korban saat sedang tertidur. Saat itu, korban terbangun dan kabur meninggalkan pelaku. Aksi ketiga, dilakukan pelaku di Kecamatan Kabawetan awal tahun 2020 lalu. Saat itu, korban yang baru saja selesai mengganti seragam sekolah dihadang tersangka hingga langsung memeluk dan meremas bagian dada korban. Korban melakukan perlawanan, hingga berhasil kabur dari rumah. Terakhir masih di tempat yang sama, pada 22 Mei lalu. Kali ini modusnya sedikit berbeda, pelaku menawarkan uang Rp 150 ribu dan meminta mencium korban. Lagi-lagi keinginan tersangka, tidak kesampaian hingga membuat pelaku kesal dan mengancam korban. Selama itu, korban bungkam tak berani buka mulut lantaran takut. Baru belakangan ini, korban yang sudah tak tahan menceritakan semua yang dialami kepada anggota keluarganya. Jelas tak terima, pihak keluarga kemudian melayangkan laporan ke Polres Kepahiang. "Untungnya peristiwa ini dengan cepat terungkap. Korban tidak pernah sampai disetubuhi oleh tersangka," demikian Kapolres Kepahiang. Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hdainata 

Sumber: