Jujur dan Disiplin Melawan Covid-19
COVID -19 sekarang telah mengubah keadaan, rencana dan target yang ingin dicapai pada tahun 2020 ini sehingga menyebabkan rakyat indonesia dibuat sangat kelabakan dalam menghadapi virus yang semakin hari semangkin meningkat jumlah nya dan hampir semua pulau besar di indonesia sudah dinyatakan zona merah. Dalam beberapa hari kedepan kita sudah dihadapkan dengan bulan suci ramadhan yang itu menjadi momentum umat islam untuk menjalankan ibadah di bulan tersebut dan melaksanakan hari raya idul fitri bersama keluarga tercinta. BACA JUGA: Ini Cerita Pasien Positif Covid-19 di Bengkulu Yang Dinyatakan Sembuh Dengan adanya momentum itu sudah menjadi tradisi rakyat indonesia untuk menjalankan mudik agar dapat bertemu dan berkumpul bersama keluarganya. Dalam kondisi adanya covid-19 ini, Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak melarang para perantau untuk melakukan mudik namun menghimbau agar lebih baik tidak mudik untuk sementara waktu ini agar supaya bisa memutuskan mata rantai penyebaran virus tersebut, karena kita tidak tau dalam perjalanan nantinya kita terpapar atau tidak dengan virus tersebut sehingga dapat membawa virus kedalam keluarga maupun lingkungan kita. Adapun para perantau yang sudah terlanjur mudik untuk dapat melaporkan diri kepada pemerintah setempat serta menjawab jujur ketika diberikan pertanyaan dan juga disiplin dalam melakukan isolasi mandiri selama 14 hari penuh untuk mengetahui diri kita terpapar atau tidak karena itu untuk kebaikan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Yang belum melakukan mudik agar tetap di daerah perantaunnya demi menjaga keluarga dan lingkungan serta dapat memutuskan mata rantai virus tersebut dan karna jauh dari keluarga agar menjaga kesehatan dan keselamatan di daerah perantauan-nya. Dalam situasi sekarang kita harus disiplin dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya agar tidak tertular oleh virus. hanya ada tiga pilihan untuk kita sekarang: Pertama, tetap di rumah bersama keluarga. Kedua, di rumah sakit bersama para perawat dan dokter, atau Ketiga bersama peti mati yang menghantarkan kita ke tanah. Semua itu adalah pilihan untuk kita semua renungkan agar tetap DISIPLIN dalam menjalankan hidup dengan situasi sekarang ini. Semoga sanak saudara yang ada di kepahiang diberikan kesehatan dan keselamatan serta terhindar dari covid-19 ini. Doa kami dari anak perantau. Oleh: Reggy Wulan Apriansyah Penulis merupakan mahasiswa asal Kabupaten Kepahiang (Kelurahan Dusun Kepahiang) yang melanjutkan studi S1 di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta. Penulis merupakan ketua umum KAMSA-YK (Keluarga mahasiswa Sehasen Yogyakarta) yang menaungi mahasiswa rantauan Kepahiang di Yogjakarta.
Sumber:
Terkini
Terpopuler
- 1 Sedang Hamil, Istri Sah Diduga Dianiaya Pelakor!
- 2 Pilkada 2024: Nyoblos di TPS 4 Bupati Kepahiang Titip Pesan Ini!
- 3 Spesifikasi Tinggi, 5 Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik
- 4 Dipimpin Bupati Kepahiang, Forkopimda Patroli Pantau TPS di Kabupaten Kepahiang
- 5 4 Merk Laptop yang Bagus untuk Mahasiswa, Ini Cara Memilihnya