Fokus Pilkada, Pengerukan Drainase dan Trotoar Antisipasi Banjir Terhenti

Fokus Pilkada, Pengerukan Drainase dan Trotoar Antisipasi Banjir Terhenti

RK ONLINE - Sempat berjalan, langkah pengerukan drainase dan pembenahan trotoar dalam kota dihentikan Pemkab Kepahiang. Sebagai langkah antisipasi banjir, terhentinya kegiatan lebih disebabkan persoalan anggaran. TA 2020, Pemkab lebih fokus kepada hajatan besar Pemilihan Kepala daerah (Kada) September mendatang.

Mengenai hal ini, Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU, Rabu (4/3) membenarkan dihentikannya pengerukan trotoar dan drainase dalam kota. "Ini adalah program besar saya, tapi belum bisa dilaksanakan sepenuhnya karena masih terkendala anggaran," terang Bupati.

Pemkab lanjutnya, harus fokus terhadap pelaksanaan Pemilihan Kada. "Membenahi trotoar dan drainase seputaran kota, dananya hingga Rp 25 miliar," jelasnya.

Dana tersebut, direncananakan semula termasuk membenahi Pasar dan Taman Santoso. "Sementara baru beberapa drainase saja dikeruk dengan harapan, bisa meminimalisir titik genangan air," kata Hidayat. Sebelumnya, Dinas PUPR Kabupaten Kepahiang sempat bergerak melakukan pengerukan pada beberapa titik drainase dalam kota mulai Oktober-Desember 2019.

Penundaan kelanjutan pembangunan juga terjadi pada item Taman Makam Pahlawan (TMP). Usai mengucurkan dana Rp 192 juta untuk pembangunan gapura, tahun ini tak ada lagi kelanjutan pembangunan. Plt. Kadis Sosial Kabupaten Kepahiang Julian Parsa, S.ST menjelaskan rencana kelanjutan pembangunan TMP paling cepat dilakukan 2021 mendatang. Sampai ini lanjutnya, anggaran tak ada.

"Rencananya memang tahun ini (2020) karena sifatnya berkelanjutan. Tapi sampai sekarang belum ada anggarannya sehingga terpaksa ditunda sampai tahun depan," terang Julian.

Pihaknya berupaya agar kelanjutan pembangunan TMP, dialokasikan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kementerian Sosial (Kemensos) RI. "Namun untuk mendapatkannya, dibutuhkan usulan ulang dari kita," tambah Julian.

Untuk mendapatkan suplay anggaran pusat, diakui tidak segampang membalikan telapak tangan. Melalui Bappeda Kabupaten Kepahiang, usulan rencana pembangunan TMP harus lebih dulu terdaftar di Bappenas secara online, melalui aplikasi Krisna.

"Sekarang ini usulan sudah diserahkan kepada Bappeda, tinggal menunggu penginputan ke dalam aplikasi Krisna. Mudah - mudahan saja dalam waktu dekat ini, usulan tersebut sudah diinput secara online. Sehingga tahun depan TMP sudah bisa dilaksanakan," tutupnya. Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: