Radarkepahiang.id - Sempat turun diakhir musim panen kopi pada Juli-Agustus diangka Rp45.000 perkilogram. Turunnya harga kopi diakhir musim panen ini dikeluhkan para petani, sebab harga kopi untuk tingkat petani sempat menjangkau Rp70.000 perkilogram, diawal musim panen.
BACA JUGA:Pisah Sambut Dandim 0409, Momentum Perkuat Sinergi Wujudkan Pembangunan Daerah
BACA JUGA:Main Game Bisa Dapatkan Cuang Hingga Rp200.000, Daftar Aplikasi Penghasil Uang Ini!
Namun diakhir musim panen harga kopi di Kepahiang sempat anjlok hingga menyentuh harga Rp45.000 perkilogram untuk tingkat petani. Hal ini sontak membuat petani kecewa dan resah sebab banyak petani kopi yang belum sempat menjual hasil panen mereka ketika harga kopi sedang tinggi.
BACA JUGA:Sekolah Rakyat Rintisan Jadi Syarat Wajib, Dinsos Kepahiang Ajukan 2 Lokasi Lagi!
BACA JUGA:Kurangi Angka Pengangguran, Saran Disperinaker Kepahiang Ikuti Program Magang ke Jepang
Setelah sempat anjlok diakhir musim panen, kini diawal November 2025 harga kopi dikabarkan naik, hingga menyentuh Rp60.000 perkilogramnya. Informasi mengenai kenaikan harga kopi ini dibenarkan Bupati Kepahiang H. Zurdinata, S.Ip yang juga pengusaha dan penampung komoditas kopi dari petani.
"Harga kopi Rp60.000 perkilogram, sampai dengan Rp62.000 perkilogramnya, pas kualitasnya kita bayar," kata Zurdinata.
BACA JUGA:3 Aplikasi Penghasil Uang Terbukti Membayar November 2025
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Sinkronkan Program CSR dengan Rencana Pembangunan Daerah
Dengan demikian, dia juga mengajak masyarakat petani di Kabupaten Kepahiang untuk tetap mempertahankan kualitas komoditas kopi. Menurutnya, bahwa petani harus mempertahankan kualitas kopi untuk mendapatkan harga jual yang tinggi adalah upaya yang tepat.
"Harapan kita petani tetap mempertahankan kualitas kopi, jangan mempercepat masa panen untuk mengejar harga. Karena kualitas yang bagus, harga juga akan tinggi," ujar Zurdinata.
BACA JUGA:Pinjam Motor Teman Beli Rokok Malah Digadaikan, Warga Kepahiang Dipolisikan!