BACA JUGA:Dari 2.217 UMKM, Disperkop UKM Kepahiang Sebut Kurang dari 1 Persen yang Produktif
Di sisi lain,Triswahyudi mengakui kalau mereka kebingunan dalam hal penempatan kotak sampah di komplek perkantoran ini. Dengan bahan yang terbuat dari seng atau besi, dia mengatakan kalau kotak sampah tersebut rawan terhadap pencurian. Karena selama ini menurutnya, kehilangan kotak sampah seng atau besi tersebut, sudah berulang kali terjadi.
"Kalau kotak sampah permanen yang dibangun, tentu merusak estetika komplek perkantoran dan sewaktu-waktu tidak bisa dipindahkan. Kalau kotak sampah seng besi itu, sudah beberapa kali hilang," sesalnya.