Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp50 Ribu, Agen dan Disperkop UKM Tak Mampu Bertindak Tegas Terhadap Pengecer
RK ONLINE - Sebagai gas yang masuk dalam kategori subsidi pemerintah, harga gas Elpiji 3 Kg atau yang biasa dikenal dengan sebutan Gas Melon selama ini dinilai sangat bermasyarakat. Hanya saja belakangan ini, harga Gas Elpiji 3 Kg yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin tersebut, malah semakin dinilai tidak masuk akal.
Dari yang semula hanya Rp20 ribu, masyarakat mengaku serasa dizolimi karena harus merogoh kantong yang lebih dalam untuk mendapatkan gas Elpiji subsidi ini, yakni Rp50 ribu/tabung.
Jika berdasarkan surat Keputusan Menteri ESDM No. 37.K/MG.01/MEM.M/2023, ada empat golongan masyarakat yang berhak menggunakan gas Elpiji 3 Kg yang berstatus sebagai gas Elpiji subsidi ini. Yakni rumah tangga prasejahtera, pelaku UMKM, nelayan sasaran dan petani sasaran.
BACA JUGA:Jual Gas Elpiji di Atas HET, Pengecer Ngaku Tidak Kebagian Jatah Gas Melon dari Pangkalan
Gas Elpiji 3 Kg sendiri disebut sebagai bantuan Subsidi dari pemerintah. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendukung hidup masyarakat demi meningkatkan perekonomian.
Namun belakangan ini, khususnya saat bulan puasa hingga menjelang lebaran Idul Fitri, masyarakat selalu dibuat menjerit karena kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi ini. Kalaupun ada, Gas Melon yang semula hanya Rp20 ribu/tabung, sudah berganti harga menjadi Rp50 ribu/tabung.
BACA JUGA:Masyarakat Geram, Tabung Gas Elpiji yang Baru Dibeli Tidak Berisi Penuh!
Apa yang terjadi di Kabupaten Kepahiang belakangan ini, sudah benar-benar membuat kesabaran masyarakat berada pada titik akhir. Karena untuk mendapatkan 1 tabung gas Elpiji 3 Kg tersebut, masyarakat mengaku harus menggelontorkan uang mencapai Rp50 ribu.
Memang tidak secara menyeluruh, namun ada beberapa masyarakat yang mengaku bernasib sama. Dengan harga pembelian untuk 1 tabung yang mencapai Rp50 ribu itu, penyaluran gas Elpiji 3 Kg ini sudah tidak bisa lagi disebut sebagai subsidi.
BACA JUGA:Diduga BBM Oplosan Beredar di Kepahiang, Polres Kepahiang Langsung Turun Tangan Ambil Tindakan
"Saya pernah beli dengan harga Rp50 ribu untuk satu tabung," sesal Yunita, salah satu warga Pasar Kepahiang kepada Radarkepahiang.id.
"Di tempat kami harga jualnya sampai Rp50 ribu juga," tambah Fitria yang juga warga Pasar Kepahiang.
Hal ini tentu saja membuat sebagian besar masyarakat yang selama ini merasa terbantukan oleh keberadaan gas subsidi, sangat menolak dan tidak terima dengan apa yang sedang terjadi saat ini.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Pelajar Tebat Karai Ternyata Jadi Korban Penusukan Gegara Ini