TERUNGKAP! Begini Kata Polisi Soal Motif Warga Embong Sido Sampai Nekat Bunuh Diri
RK ONLINE - Jajaran Polsek Bermani Ilir, Polres Kepahiang, Polda Bengkulu masih mendalami kasus bunuh diri dengan carabgantung diri yang dilakukan oleh Gempa Carles, warga Desa Embong Sido, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Kapolres Kepahiang, AKBP. Eko Munaryanto, S.IK melalui Kapolsek Bermani Ilir, AKP. Desri Zaldi mengungkapkan kalau dari hasil penyelidikan sementara, diduga kuat motif yang melatari aksi bunuh diri ini adalah depresi yang berlebihan.
Dia mengatakan jika kemungkinan terbesarnya, motif bunuh diri warga Embong Sido ini akibat depresi.
BACA JUGA:Janggal dan Tidak Wajar, Penemuan Mayat Warga Embong Sido yang Bunuh Diri Menuai Banyak Pertanyaan
"Belum bisa kita pastikan, hanya saja kemungkinan depresi," ujar Kapolsek.
Ditambahkan Kapolsek, korban selama ini juga telah ditinggal oleh kedua orang tuanya yang sudah bercerai selama 10 tahun.
Mungkin saja menurut Kapolsek, hal ini menjadi beban pikiran tersendiri bagi korban hingga membuatnya depresi.
"Mungkin karena orang tuanya sudah bercerai, kurang lebih sejak 10 tahun yang lalu," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa motif bunuh diri yang dilakukan Gempa Carles, masih belum jelas. Namun penemuan mayat pria yang tergantung di pohon Jengkol ini, terlanjur membuat masyarakat heboh.
Bahkan beberapa diantaranya mencurigai kematian Gempa Carles yang dianggap janggal alias tidak wajar.
Mulai dari posisinya yang terlihat berusaha menggapai salah satu pohon hingga warna hitam pekat di sekujur tubuh korban yang menimbulkan banyak pertanyaan.
BACA JUGA:Innalillahi Wa Innailaihirojiun, Warga Embong Sido Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Jengkol
Sejumlah pertanyaan dari warga ini muncul usai foto-foto penemuan mayat Gempa Carles yang tanpa sensor beredar di media sosial Facebook. Sontak saja unggahan itu langsung dibanjiri komentar netizen.