Anas juga menjelaskan bahwa akan dilakukan efisiensi struktural dengan merampingkan struktur eselon dua, mengurangi 1.200 tenaga, yang diharapkan dapat menghemat biaya birokrasi hingga Rp 8 triliun.
Selain itu, Kemenpan-RB juga akan membuka rekrutmen besar-besaran untuk formasi digital yang akan menyasar lulusan baru pada tahun 2024. Fokusnya akan pada penanganan digitalisasi dalam birokrasi.
BACA JUGA:Anggaran Belum Jelas, Rencana Pemindahan ASN ke IKN Belum Pasti
"Kami sudah melakukan pemetaan terhadap posisi yang memiliki pertumbuhan positif dan yang stagnan. Banyak posisi yang diminta oleh kepala daerah, misalnya perawat, tapi yang diusulkan adalah tenaga teknis di puskesmas," ungkapnya.
"Posisi yang masih memiliki pertumbuhan positif adalah tenaga guru, dosen, sektor kesehatan. Sedangkan untuk tenaga teknis fungsional dan pelaksana, sebagian besar akan digantikan oleh teknologi digital," tambah Anas.