Rejang Kepahiang, Persiapan dan Tahapan Umbung Kutei yang Wajib Dipahami Ketua Adat
RK ONLINE - Sebagai masyarakat Rejang Kepahiang terutama ketua adat, tentu harus memahabi betul apa itu Umbung Kutei. Namun kenyataannya, tidak sedikit masyarakat Rejang Kepahiang yang sampai saat ini, masih sukar dalam membedakan antara Umbung dan juga pelaksanaan hantaran pernikahan.
Padahal menurut Budayawan Kepahiang, Emong Suwandi menjelaskan, kalau sebetulnya terdapat sejumlah perbedaan antara keduanya. Salah satunya adalah pada proses tahapan.
BACA JUGA:SELAMAT! 23 Desa di Kepahiang Ini Dapat Tambahan Dana Desa, Berikut Ini Pagunya!
Berikut ulasan selengkapnya terkait manfaat, persiapan dan tahapan Umbung Kutei Rejang Kepahiang menurut Emong Suwandi.
Persiapan Umbung Kutei:
1. Mufakat Kutei
Sebelum pelaksanaan Umbung akan dilakukan Upeut Baseun atau musyawarah bersama orang di Kutei baik sesuku atau tidak (Hazairin, 1936:8,Jaspan: 1964: 5). Upeut Aseun untuk Umbung Kutei termasuk Baseun Depeak (musyawarah sebelah). Karena tidak ada kegiatan negoisasi material, tujuannya hanya mencapai satu kesepakatan bersama untuk melaksanakan perayaan.
Dalam mufakat ini akan ditentukan pembiayaan kegiatan umbung, untuk apa umbung dilaksanakan, waktu dan tempat pelaksanaannya serta orang-orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakannya.
Jika sudah mencapai kesepakatan tentang perayaan kejai, itu berarti bahwa mereka akan saling membantu dalam memikul beban, sesuai dengan kemampuan masing-masing. Setelah mencapai kesepakatan, rencana tersebut diumumkan kepada rajo atau tuei kutei. Jika rajo menyetujui rencana tersebut, maka seluruh kutei akan merayakan perayaan dan membagi beban perayaan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2. Menyiapkan Malim Umbung
Sebagaimana yang ditulis Hazairin (1936:9), dalam mufakat kutei ditentukan malim