Nama "Vlad Dracula" sendiri memiliki arti "Vlad Putra Naga," dan legenda mengatakan bahwa dia menikmati minum darah manusia, meskipun catatan sejarah yang akurat tentang hal ini sulit untuk ditemukan. Nama Dracula kemudian juga menjadi inspirasi bagi sosok vampir dalam literatur seperti novel klasik "Dracula" karya Bram Stoker.
Vlad Tepes, dengan seluruh tindak kejamnya, telah meninggalkan dampak yang mendalam dalam sejarah Rumania dan budaya populer. Walaupun pemerintahannya pendek dan gejolak politik tak terelakkan, ketakutan akan hukumannya yang sadis dan kekejamannya terus menjadi perbincangan bahkan hingga saat ini.
Tafsir mengenai pemerintahan Vlad Tepes memiliki sudut pandang yang beragam. Beberapa melihatnya sebagai sosok yang keras dalam menjaga ketertiban, sementara yang lain melihatnya sebagai tiran yang memanfaatkan kekuasaannya dengan kejam.
Fakta bahwa dia mampu menghadirkan rasa takut yang begitu besar di antara warganya sendiri menyiratkan bahwa metodenya yang sadis berhasil menciptakan rasa tunduk dan patuh.
BACA JUGA:Bloody Mary, Kisah Ratu Paling Kontroversial di Dunia Kerajaan Inggris yang Terkenal Kejam dan Sadis
Kehadiran Vlad Tepes menjadi pengingat akan sisi gelap dalam sejarah manusia. Meskipun ia bukan satu-satunya pemimpin dengan tindak kejam, namun tingkat sadisme yang dia tampilkan membuatnya terkenang sepanjang masa.
Diskusi mengenai tindak kejahatan dan akibatnya terus menjadi tema yang kontroversial dan mendalam dalam sejarah dan etika.
Dalam menghadapi kisah kejam Vlad Tepes, penting untuk mengingat kompleksitas dan kedalaman sejarah. Sejarah manusia seringkali mengajarkan pelajaran keras tentang bagaimana kekuasaan yang tak terkendali dapat memunculkan sisi gelap yang tak terbayangkan.