Meskipun demikian, Erick menyadari bahwa kedua acara tersebut sama-sama penting.
"Kedua acara ini merupakan acara besar untuk Indonesia," jelasnya.
Mengganggu salah satu acara terkait jadwal atau kesiapan tempat pelaksanaan tidak baik bagi Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya pertemuan lanjutan untuk membahas hal ini.
"Kita tidak boleh terlalu egosentris, berpikir bahwa salah satu pihak harus mengalah. Kita perlu mencari solusi," ujar Erick.
Berdasarkan apa yang disampaikan oleh Menteri BUMN tersebut, jadwal konser Coldplay tidak akan berubah untuk saat ini. Namun, hal ini masih belum dapat dipastikan hingga adanya pembicaraan lebih lanjut.
BACA JUGA:Kritik Soal PA 212 yang Tolak Konser Coldplay, Coki dan Tretan: Masih Ada 1 'Kartu AS'
Sebelumnya, Indonesia secara tiba-tiba ditunjuk sebagai tuan rumah setelah tuan rumah sebelumnya, Peru, kehilangan status tuan rumah oleh FIFA karena masalah infrastruktur dan ekonomi.