-Mencatat Siklus Kehamilan
Ketika ibu terlambat datang bulan, segera cek kehamilan dengan menggunakan test pack atau tes urine di laboratorium. Dengan begitu, kehamilan bisa teridentifikasi tepat waktu.
-Kalkulator Kehamilan
Ibu bisa menghitung sendiri hari perkiraan lahir atau HPL dengan menghitung dari hari terakhir menstruasi. Menghitung HPL dengan menggunakan rumus Naegele adalah sebagai berikut:
Waktu kelahiran = (hari + 7), (bulan haid – 3 bulan), (tahun haid + 1)
Jadi misalnya hari terakhir menstruasi ibu jatuh pada tanggal 12 April 2017, maka perhitungan perkiraan waktu lahirnya adalah sebagai berikut:
(Tanggal: 12+7=19), (Bulan: 4-3=1), (Tahun: 2017+1=2018).
Jadi, HPLnya adalah 19 Januari 2018.
Dengan rumus ini berarti masa persalinan diperkirakan akan datang setelah minggu ke-40. Namun, cara ini kurang akurat dan tidak bisa diaplikasikan pada wanita yang memiliki siklus haid yang tidak lancar.
-Pemeriksaan USG
Untuk hasil yang lebih akurat, ibu sebaiknya melakukan pemeriksaan Ultrasonografi atau USG. Pemeriksaan dengan USG dan pengukuran tinggi rahim yang dilakukan secara teratur pada trimester awal bisa membantu mengetahui waktu terjadinya pembuahan dalam rahim dengan tepat.
Namun, terlambat haid belum tentu menandakan sudah terjadi pembuahan di dalam rahim. Pembuahan bisa saja terjadi 2–3 minggu setelah ibu mengalami terlambat haid.