Kemudian korban N ini mengajak teman-temannya, sehingga total terdapat 17 korban di bawah umur.
"Para korban anak bawah umur ini diiming-imingi dan dirayu oleh pelaku untuk melakukan hubungan intim dan menerima imbalan uang varian sebesar Rp300.000 - Rp800.000. Bahkan ada yang menerima pembayaran dalam bentuk dolar Singapura," jelasnya.
Tri Panungko juga mengungkapkan bahwa BM merekam setiap kali melakukan hubungan intim dengan korban menggunakan ponsel. Hal ini terungkap dari pemeriksaan ponsel yang dimiliki oleh tersangka BM.
"Kami juga melakukan pemeriksaan forensik digital terhadap ponsel tersangka dengan nama BM, dan ternyata dalam ponsel tersebut terdapat banyak video yang direkam oleh pelaku saat melakukan hubungan intim dengan para korban," tambahnya.
Namun, video rekaman tersebut, menurut Tri Panungko, tidak disebarluaskan dan hanya untuk koleksi pribadi tersangka BM.
BACA JUGA:Gegara Viral Arisan Rp 2,5 M, Ibu-Ibu Ini Terancam Diperiksa Ditjen Pajak!
"Menurut pengakuan tersangka, video tersebut hanya untuk kenang-kenangan pribadi, tidak dipublikasikan atau dijual baik dalam bentuk video maupun foto," tegasnya.
Tri Panungko juga mengungkapkan bahwa jumlah korban dalam kasus ini tidak hanya terbatas pada 17 anak di bawah umur. Terdapat juga korban-korban lain yang usianya sudah dewasa.
Tidak hanya itu, tersangka juga melakukan hubungan intim dengan beberapa korban lebih dari satu kali. Bahkan, tersangka melakukan hubungan intim dengan dua korban sekaligus.