RK ONLINE - Wakil Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata,S.Ip mengajak masyarakat menyadari bahaya dan upaya yang harus dilakukan, pencegahan dini penyakit thalasemia. Salah satu strateginya dengan memberikan edukasi kepada anak-anak.
Thalasemia adalah penyakit kelainan sel darah merah, dengan kondisi jumlah hemoglobin yang berada di bawah normal. Thalasemia terjadi akibat gangguan pembentukan rantai globin, komponen sel darah merah.
Secara klinis thalasemia dibagi menjadi tiga. Pertama, thalasemia mayor. Dimana penderitanya memerlukan tranfusi darah rutin seumur hidup. Kemudian, thalasemia intermedia. Untuk jenis ini, penderita membutuhkan tranfusi tetapi tidak rutin. Lalu yang tanpa gejala dan secara kasat mata tampak normal, disebut sebagai pembawa sifat thalasemia.
Di Kabupaten Kepahiang, sekitar 14 masyarakat yang mengidap thalasemia yang mayoritas adalah anak-anak dan remaja. Meski tidak dapat disembuhkan, Wabup tetap mengajak masyarakat memutus mata rantai thalasemia. Yakni melalui beberapa pencegahan seperti melakukan skrining pra nikah pada calon pengantin.
"Langkah pencegahan untuk memutus mata rantai thalasemia adalah dengan skrining dini, seperti pada pasangan yang ingin merencanakan kehamilan serta pasangan pranikah. Mereka menjalani tes darah untuk melihat hemoglobin dan melihat profil sel darah merah. Skrining thalasemi, konsultasi genetik serta pemeriksaan prenatal," jelas Wabup.
BACA JUGA:Bank Bengkulu Serahkan CSR Tong Sampah, Pemkab Kepahiang Salurkan BLT-BBM
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, MM menjelaskan, dari total 14 penderita thalasemia di Kabupaten Kepahiang, beberapa diantaranya ada anak berusia 2 tahun. Pemkab Kepahiang dalam hal ini, kata Tajri, merupakan penggerak bersama dengan organisasi kemasyarakatan, yayasan dan pribadi masing-masing, ikut peduli dengan penyandang thalasemia.
"Yang jelasnya, Pemkab dan organisasi kemasyarakatan, bahkan pribadi kita, dituntut ikut kita peduli terhadap penyandang thalasemia ini. Supaya mereka semangat menjalani hidup dan bisa menikmati masa kecil seperti yang lain. Upaya lain untuk pencegahan adalah langkah-langkah skrining awal," kata Tajri.