RK ONLINE - Dari puluhan satuan pendidikan setingkat SMP sederajat yang ada di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, sampai saat ini masih terdapat 6 sekolah yang masih memiliki kendala dalam melaksanakan Asessmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Dengan alasan tidak memiliki jaringan internet dan Sarpras yang mumpuni, SMPN 2 Muara Kemumu, SMPN 2 Kabawetan, SMPN 3 Tebat Karai, SMPN 3 dan 6 Bermani Ilir serta SMP Muhamadyah 4 Kepahiang, terpaksa melaksanakan ANBK dengan cara menumpang di sekolah yang ada di sekitarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM menuturkan kalau dari 29 sekolah yang wajib melaksanakan ANBK, terdapat 6 sekolah yang terpaksa menumpang ke sekolah lain karena tidak mampu melaksanakan ANBK secara mandiri. Bukan lantaran tidak ingin, namun persoalan jaringan yang belum memadai masih menjadi penghalang kemandirian 6 sekolah ini.
BACA JUGA:Di Kepahiang Polisi Bakar 'Sarang' Judi Sabung Ayam
"Iya ada 6 sekolah yang menumpang, bukan karena tidak ada komputer. Komputer mereka ada tapi jaringannya yang susah. Memang ada juga beberapa diantaranya yang minim Sarpras sehingga harus menumpang ke sekolah lain yang memiliki Sarpras lebih memadai," ujar Nining, Selasa 20 September 2022.
Dijelaskan Nining jika ANBK ini sendiri, berlangsung selama 3 hari terhitung sejak 19-21 September 2022. Selama itu pula menurut Nining 6 sekolah ini akan menumpang di sekolah sekitar yang memiliki akses jaringan lebih baik.
"Iya selama 3 hari 6 sekolah ini akan menumpang melaksanakan ANBK. Untuk mekanismenya akan dilakukan bergantian dengan sekolah yang mereka tumpangi," sampainya.
BACA JUGA:463 Formasi PPPK Disetujui Pusat, Ardiansyah: Semuanya Guru
Sementara itu Nining menjelaskan kalau ANBK ini, merupakan bertujuan untuk meningkatkan mutu serta kualitas sekolah dan pelajar. Nining juga memastikan kalau ANBK ini, sama sekali tidak berpengaruh terhadap penilaian.
"Tidak berpengaruh pada nilai. Tapi ANBK ini penting karena tujuannya untuk peningkatan mutu serta kualitas pendidikan," tutupnya.