RK ONLINE - Data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong, hampir setengah dari 44 SMP di Rejang Lebong memiliki bangunan yang mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi akibat bangunan sekolah yang termakan usia dan belum pernah tersentuh perbaikan sejak dibangun.
"Sekitar 50 persen gedung SMP sejak dibangun belum mendapat pernah diperbaiki dan saat ini mengalami kerusakan, " kata Kepala Dinas Dikbud Rejang Lebong Rezza Pakhlevie, SH.
Bahkan, lanjutnya ada bangunan SMP yang sudah berusia 20 tahun namun belum tersentuh perbaikan. Kondisi ini sudah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendigbudristek) oleh masing-masing sekolah melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Dengan adanya laporan yang dibuat secara periodik oleh masing-masing sekolah, nantinya akan memudahkan pemantauan kondisi sekolah-sekolah yang ada di daerah, kemudian juga untuk penyaluran bantuan yang bersumber dari DAK bidang pendidikan, " tambahnya.
Lebih jauh dijelaskannya, tahun ini ada 8 sekolah yang mendapatkan suntikan DAK pendidikan dengan nilai Rp 3,8 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk rehab bangunan sekolah berupa Ruang Kelas Belajar (RKB), pengadaan sarana pendukung sekolah termasuk juga pembuatan jamban sekolah dan lainnya.
"Harapan kami DAK pendidikan yang diterima SMP di Rejang Lebong tahun depan akan bertambah. Jika mengandalkan APBD saja tentu jumlahnya terbatas, " demikian Rezza.