RK ONLINE - PLN UPDK Bengkulu kembali memberikan pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan pupuk organik cair. Dengan total bantuan Rp 60 juta, Jumat (29/7/22) pelatihan ini diikuti 30 peserta yang merupakan siswa SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang Negeri Bengkulu yang berlokasi di Kabupaten Kepahiang.
BACA JUGA:Diresmikan Bupati, Pembangunan JPO Inisiatif John Latief Dimulai
Pelatihan yang digelar di aula SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang ini, merupakan kolaborasi antara PLN UPDK Bengkulu dengan Komunitas Peduli Lingkungan Humus Rejang Rekayasa Dekompos (KPL- HRRD).
Melalui kegiatan ini KPL- HRRD memberikan pelatihan terkait pengelolaan sampah organik menjadi kompos dan Pupuk Organik Cair (POC). Salah satu tujuan KPL- HRRD, adalah sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat baik petani maupun pelajar dalam pemanfaatan limbah/sampah organik menjadi kompos dan POC. Sehingga dapat memberdayakan masyarakat di kabupaten Kepahiang dalam memilah dan memanfaatkan sampah organik.
BACA JUGA:Lestarikan Batik Khas Kepahiang, PLN Gelar Pelatihan Desain dan Pola Batik Diwo
Dalam pelaksanaan kegiatan ini Manager UPDK Bengkulu, I Nyoman Buda melalui Manager Bagian Keuangan dan Umum, Pirwan menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) kepada penerima manfaat kelompok Humus Rejang Rekayasa Dekompos (HRRD). Bantuan uang tunai sebesar Rp 60 juta ini, diterima langsung oleh Ketua Kelompok Humus Rejang Rekayasa Dekompos, Revo TS Guntoro.
"Kolaborasi PLN dan KPL -HRRD ini diharapkan dapat menjadi pemecahan masalah lingkungan, terutama persoalan sampah yang ada di Kabupaten Kepahiang. Dengan kegiatan ini pula diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah organik menjadi bernilai ekonomis serta menambah pendapatan masyarakat yang ada di Kabupaten Kepahiang," ungkap Nyoman.
BACA JUGA:Sudah 9 Sekolah Disasar Program Bina Remaja
Dalam kesempatan yang sama, Revo sendiri menyampaikan jika pelatihan ini, tentunya memberikan kesempatan pada generasi muda untuk terus dapat menambah serta meningkatkan pengetahuan, tentang pengelolaan limbah organik di bidang pertanian.
"KPL-HRRD fokus pada pelatihan pengelolaan sampah organik kepada para pelajar. Tujuannya untuk menciptakan talenta muda berdaya saing tinggi yang dapat berkontribusi optimal di bidang pertanian untuk jangka panjang," tutur Revo.
BACA JUGA:Az - Zahra Kembali Gelar PKW Batik Diwo
Kemudian Kepala SMK Pertanian Pembangunan Kepahiang, Bambang Suwono mengaku mengapresiasi kolaborasi PLN dangan KPL- HRRD dalam program lingkungan pengelolaan limbah/sampah organik menjadi Kompos dan POC yang selama ini, menjadi salah satu masalah utama yang ada di Kabupaten kepahiang.