RK ONLINE - Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Kepahiang, H. Zurdinata, S.Ip mengungkapkan kalau saat ini, ribuan warga di Kabupaten Kepahiang terancam stunting. Bahkan dari data sementara yang mereka miliki, Nata mengungkapkan kalau ada 1.542 jiwa di Kabupaten Kepahiang yang berisiko tinggi mengidap stunting.
"Mengenali keluarga berisiko stunting itu penting. Jadi sebelum angka kelahiran harus dikenali dan harus didampingi. Dari data kita, ada 1.542 keluarga berisiko stunting sejauh ini. Dan ini harus kita lakukan pencegahan," kata Nata.
BACA JUGA:Fraksi Demokrat Soroti Berkas PDAM
Nata juga mengungkapkan kalau kasus stunting Kabupaten Kepahiang saat ini, berada diangka 22,9 persen atau terdapat sebanyak 98 kasus yang tersebar di seluruh kecamatan.
Bahkan menurutnya pendataan tersebut merupakan upaya penting untuk Kabupaten Kepahiang dapat mencapai angka prevalensi. Yang mana di 2024 mendatang, angka stunting di Kabupaten Kepahiang ditarget menurun hingga 16, 29 persen. Selain itu, mengawal keluarga yang memiliki potensi dan menghitung populasi bayi juga diperlukan dan sangat penting.
BACA JUGA:Guru dan Satpol PP
Upaya pencegahan lanjut Wabup, harus dilakukan seluruh elemen Pemerintah Kabupaten Kepahiang termasuk pemerintah desa. Yakni dengan cara mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk pencegahan stunting di tingkat desa.
"Pengenalan, pendampingan dan pengawalan dapat menekan angka faktor risiko yang menyebabkan anak lahir stunting yang masih tinggi. Seperti ibu hamil dengan anemia, lahirnya bayi secara prematur, serta bayi lahir dengan panjang badan kurang dari 48 centimeter," jelas Wabup.