Peningkatan Jumlah Pengguna Jadi Pemicu Gas Melon Semakin Langka

Selasa 14-09-2021,07:33 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Kesulitan masyarakat Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu untuk mendapatkan gas Elpiji 3 Kg, membuat seolah keberadaannya yang terkesan langka. Padahal setelah ditelusuri, sulitnya mendapatkan gas melon ini, bukan disebabkan stok barangnya yang sedikit. Melainkan jumlah pengguna gas melon saat ini meningkat pesat dan jauh lebih banyak dari biasanya. "Sebenarnya gas melon ini tidak langka. Hanya kebutuhannya saja yang meningkat. Ini saya rasakan dalam seminggu terakhir ini," ujar Handra sebagai pemilik Pangkalan Oce Gas Elpiji Kelurahan Pasar Ujung, Selasa (14/9/21). Dia menerangkan kalau biasanya, untuk memenuhi kebutuhan gas melon masyarakat, setiap bulan mereka hanya butuh stok maksimal 560 tabung. Namun belakangan ini stok dengan jumlah yang sama ternyata tidak lagi mampu mengakomodir semua kebutuhan masyarakat. Sebab menurut Hendra, belum 1 bulan 560 tabung ini sudah habis terjual. "Bulan lalu dari stok yang kami terima dari agen masih ada sisanya. Tapi untuk bulan ini khususnya minggu kedua September ini, kebutuhan terhadap gas melon ini meningkat sangat jauh dari biasanya," beber Hendra. Mengacu dengan SK Gubernur Bengkulu Nomor R 277 IV Tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) gas Elpiji 3 Kg, Hendra mengatakan jika penjualan mereka dari pangkalan tetap diangka Rp 16.000/tabung. Namun untuk harga bagi ke warung - warung yang mengecer kembali, dia mengakui hargannya sedikit lebih mahal karena barang harus mereka antar langsung. "Kalau untuk warung, karena saya yang antarkan langsung jadi harganya sedikit berbeda. Kita jual sekitar Rp 18 ribu/tabung," pungkasnya. Di sisi lainnya menanggapi kelangkaan gas melon ini, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi (Disperkop) dan UKM Kabupaten Kepahiang H. Husni Thamrin, SE menuturkan hal yang sama. Bahkan dirinya memastikan jika jumlah barang yang disuplay agen ke Kabupaten Kepahiang sampai saat ini tidak pernah berubah. "Kelangkaan ini terjadi dikarenakan penggunaan gas melon itu sendiri yang meningkat. Sebab jumlah barang yang didistribusikan dari agen ke pangkalan sampai sekarang masih tetap seperti biasanya, tidak ada pengurangan," singkat Husni. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler