Biaya Tinggi, Dua Pemuda Berhenti Sekolah Pilih Jadi Pengamen

Rabu 30-12-2020,09:28 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Juni (16) dan Muhammad (18), dua orang pemuda yang ditemui di salah satu warung makan di Pasar Kepahiang Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Rabu (30/12/2020). Keduanya merupakan seorang pengamen yang sudah menjalankan profesinya sejak tahun 2015 hingga sekarang. Kepada Radarkepahiang.id, keduanya menceritakan kisah suka dan duka yang dialami saat mengamen. Sempat duduk di bangku sekolah hingga kelas 1 SMA sederajat tepatnya di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Kepahiang, keduanya lebih memilih untuk berhenti sekolah dan memilih bekerja sebagai pengamen. "Kami sudah lama jadi pengamen, sejak tahun 2015 sampai sekarang ini. Sekolah pun kami terhenti karena biaya yang besar, dari pada tidak sanggup makanya kami lebih memilih mengamen," kata Juni. Hal ini dibenarkan oleh Muhammad, yang mengatakan dengan mengamen keduanya dapat meraup keuntungan hingga Rp 50 Ribu hingga Rp 70 Ribu setiap harinya. Lebih lanjut, Muhammad mengatakan bahwa saat ini dirinya tinggal hanya berdua saja dengan neneknya di Kelurahan Pensiunan Kecamatan Kepahiang. "Saya tinggal bersama nenek di Kelurahan Pensiunan, hanya berdua saja, karena kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Saya sudah tidak mau lagi bersekolah karena keuntungan yang saya dapat dari mengamen bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan juga nenek," demikian Muhammad. Pewarta : Guntur Alamsyah Editor     : Candra Hadinata

Tags :
Kategori :

Terkait