Komisi I Akan Panggil Direktur RSUD dan Kapus Bangun Jaya

Rabu 10-06-2020,06:11 WIB
Reporter : Rakep Online
Editor : Rakep Online

RK ONLINE - Cerita Endang Supriatna tentang tidak maksimalnya pelayanan dari RSUD II Jalur yang berujung kematian anaknya M Rijki Alsadiki (13) menyita perhatian DPRD Kabupaten Rejang Lebong. Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Hidayatullah, Selasa (09/06/2020) menegaskan, apapun alasannya rumah sakit harus memberikan pelayanan maksimal terhadap pasien yang kondisinya darurat. "Dengan adanya kejadian ini, citra rumah sakit merosot. Memang sudah seharusnya pelayanan lebih diutamakan dari pada hal yang lainnya, terlebih lagi pasien dalam kondisi kritis," ujarnya. Jadi, sambung Hidayatullah, pihak rumah sakit harus mengesampingkan dulu sistem-sistem yang ada. Berikan pelayanan terlebih dahulu karena keselamatan pasien lebih diutamakan. "Terkait hal ini, kita sesegera mungkin akan kita panggil pihak RSUD dan Kepala Puskesmas," kata Hidayatullah. Baca berita terkait : Soal Pasien Meninggal Dunia, Ini Penjelasan RSUD II Jalur dan Puskesmas Menyangkut rapid test yang harus dilakukan sebelum layanan diberikan kepada pasien, Hidayatullah juga menegaskan, pihak rumah sakit pun harus mengesampingkannya khususnya untuk pasien yang kritis. "Kita ingatkan setiap yang datang berobat ke rumah sakit, itu harus dilayani terlebih dahulu khususnya terhadap pasien yang kritis. Walapun saa ini ada SOP terkait rapid test," ujarnya. Sementara bagi pasien yang tidak kritis, sambung Hidayatullah, pihak rumah sakit bisa melakukan rapit test karena peralatannya sudah disiapkan termasuk APD bagi tenaga medis. Jika rapid test sudah dilakukan, maka layanan dilanjutkan bagi pasien. "Kalau hasil rapid testnya reaktif, ya bisa dilakukan layanan sesuai SOP Covid-19. Setelah layanan daruratnya selesai diberikan, kan masih bisa diterapkan sistem-sitem pelayanan di rumah sakit. Jangan sistem-sistem ini diberlakukan sebelum layanan daruratnya diberikan," paparnya. Hidayatullah menuturkan, perlunya layanan secara maksimal terhadap pasien kritis dengan mengesampingkan sistem-sistem yang ada ditujukan agar tak terjadi seperti apa yang dialami M Rijki Alsadiki buah hati Endang Supriatna warga Bermani Ulu Raya. "Kalau harus rapid test terlebih dahulu, hasilnya berapa lama baru keluar. Kalau sistem ini diberlakukan bagi pasien kritis misalnya ibu yang ingin melahirkan, ya bisa gawat. Makanya kita sampaikan, kesampingkan sistem-sistem bagi pasien yang kondisinya darurat yang butuh penanganan cepat. Rumah sakit harus bikin nyaman pasien dan keluarga, jangan malah bikin runyam," demikian Hidayatullah. Pewarta : Riyadi Gultom Editor     : Candra Hadinata 

Tags :
Kategori :

Terkait