RK ONLINE - Masih terbukanya objek wisata di kawasan perkebunan teh Kabawetan, dapat berpotensi besar dalam penyebaran covid-19. Menindaklanjutinya, Disparpora Kabupaten Kepahiang telah melayangkan surat kepada 3 BUMDes sebagai pengelola 3 objek wisata di sana untuk menutup aktivitas sementara.
Yakni, objek wisata Kepahiang Mountain Valley di Desa Sido Rejo, rest area I Desa Sido Makmur dan objek wisata air terjun sengkuang di Desa Suka Sari. Kamis (02/04/2020), Kadis Disparpora Kepahiang Tedy Adeba, ST menyampaikan, batas waktu penutupan belum ditentukan. Terkait capaian PAD, pihaknya akan memberi kelonggaran. Seperti apa bentuk kelonggaran yang diberikan, dia belum bisa menjelaskan. Sebagaimana diketahui, target PAD yang dibebankan di Kabawetan Rp 40 juta/tahun. Terdiri dari, Kepahiang Montain Valley Rp 30 juta, air terjun sengkuang Rp 5 juta dan Res Area I Desa Sido Makmur Rp 5 juta. Baca Juga : Dinas Pariwisata Tutup Semua Objek Wisata Dengan kondisi yang ada, Kepala Badan Keuangan (BKD) Kabupaten Kepahiang, Damsi A, S.Sos menilai capaian PAD Kabupaten Kepahiang tahun ini tak akan maksimal. Mulai dari retribusi pasar, hingga kawasan wisata akan mengalami penurunan. Termasuk sederet kegiatan bersumber dana dari pusat, ikut dibatalkan. "Setiap kegiatan itu ada penarikan pajaknya untuk PAD. Dengan dibatalkannya kegiatan - kegiatan ini, tentu saja pencapaian PAD kita akan menurun banyak," ungkapnya. Sebagai gambaran, pada 2019 capaian PAD Kabupaten Kepahiang Rp 33 miliar. Sedangkan TA 2020, PAD ditargetkan mencapao Rp 37 miliar. "Jangankan memenuhi target, mencapai Rp 33 miliar saja saya yakin tidak bisa tercapai. Karena memang dengan adanya bencana ini (covid-19), PAD kita akan anjlok dan jauh merosot," pungkasnya. Pewarta : Dika/Efran Editor : Candra HadinataCovid-19 Mengancam, Objek Wisata Disaran Tutup, PAD Anjlok
Jumat 03-04-2020,03:23 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :