Disway banner

Alasan Biaya Operasional, 2 TPS 3R di Kepahiang Tak Beroperasi

Alasan Biaya Operasional, 2 TPS 3R di Kepahiang Tak Beroperasi

Alasan Biaya Operasional, 2 TPS 3R di Kepahiang Tak Beroperasi--DOK/RK

Radarkepahiang.id - Di Kabupaten Kepahiang sebanyak 3 unit bangunan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle) atau TPS3R yang sudah tersedia. Lokasinya 2 unit di Kecamatan Kabawetan, yakni di Desa Bandung Jaya dan Desa Baratwetan, kemudian 1 unit di Desa Cugung Lalang Kecamatan Ujan Mas.

BACA JUGA:Permohonan Sita Jaminan Oleh Pegawai PN Kepahiang Terhadap Aset Mantan Bendahara Setwan Ditolak Hakim

BACA JUGA:Sebanyak 31 Koperasi Merah Putih di Kepahiang Sudah Berbadan Hukum

Hanya saja, TPS3R yang seharusnya berfungsi untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke TPA dengan mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah belum terkelola dengan maksimal.

 

"Dari 3 unit TPS3R yang tersedia itu hanya 1 TPS3R saja yang beroperasi, 2 lainnya tidak beroperasi karena keterbatasan pengelolaan dan biaya operasinal. Itu alasannya, karena untuk mengolah sampah tidak hanya diperlukan inovasi, tapi operasional yang memadai," sampai Plt Kepala Dinas LH Tris Wahyudi, Mp. 

BACA JUGA:Ada Saldo DANA Rp325.000 Masuk Hari Ini, Cuma Login dan Diamkan HP!

BACA JUGA:Seleksi CPNS 2025, Ini Penjelasan BKN!

Dia menjelaskan, TPS3R juga berfungsi untuk memilah dan mengolah sampah secara awal ditingkat lokal, sehingga meningkatkan kualitas sampah yang akan diolah lebih lanjut di TPA. Pihaknya, kata Tris Wahyudi akan melakukan pembinaan, bagaimana TPS3R dapat dikelola oleh desa dan bagaimana dapat mengolah sampah menjadi nilai jual yang ekonomis.

BACA JUGA:Kerugian Tembus Belasan Miliar, Penipu Lintas Provinsi Makan Korban di Kepahiang, Termasuk Anggota Dewan!

BACA JUGA:Disambut Jendral Bintang 2, Dirut RBMG Beserta Rombongan Silaturahmi ke Polda Bengkulu

"Kita akan melakukan pembinaan, agar TPS3R dapat melakukan perencanaan operasional yang maksimal, ini bisa dikelola BUMDes atau KSM. Persoalan operasional memang menjadi kendala, karena pengelolaan sampah membutuhkan sarana prasarana dan penanganan yang berbeda, bagaimana sampah diolah menjadi bernilai ekonomis," jelas Tris Wahyudi.

BACA JUGA:Perjuangkan HGU PT. TUMS, Bupati Kepahiang Temui Kementerian ATR/BPN

BACA JUGA:Masih Stagnan, Ini Update Harga Kopi di Kepahiang

Sumber: