Tekan Angka Stunting, Ini Program Strategis KUA Muara Kemumu

Radarkepahiang.id - Jajaran Kantor Kementerian Agama ditingkat Kecamatan gencar melakukan upaya untuk menekan angka stunting. Upaya ini dilakukan dengan menggandeng Pemerintah Kecamatan setempat yang turut berkomitmen untuk terlibat langsung dalam menurunkan angka stunting bersama stakeholder terkait yakni camat, bkkbn kecamatan dan tenaga kesehatan.

 

Kepala KUA Kecamatan Muara Kemumu Anton Mediansyah, S.H.I., M.H menjelaskan bahwa, KUA memiliki peran penting dalam mencegah penurunan stunting, untuk menurunkan angka stunting tersebut KUA memiliki program strategis yang pertama adalah melalui bimbingan perkawinan dan penyuluhan kepada setiap calon pengantin untuk mempersiapkan diri secara baik sehingga mampu menjadi orang tua yang dapat menciptakan generasi yang berkualitas. 

BACA JUGA:Peserta CPNS 2024 Belum Dapat Kartu Ujian SKD? Ini Solusi BKN

BACA JUGA:Ada 3 Titik, Ini Lokasi Pelaksanaan Ujian SKD CPNS 2024

"Sebagai informasi bahwa Kepala dan penghulu pada KUA. Kec. Muara Kemumu untuk meningkatkan kompetensi terkait permasalahan stunting telah mengikuti pelatihan khusus yang diselenggarakan baik oleh kementerian Agama atau dari Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) beberapa waktu yang lalu," jelas Anton.

 

Dia menjelaskan, ada beberapa langkah strategis lainya adalah dengan secara kontinu melaksanakan koordinasi lintas sektoral bersama pihak terkait baik pemerintah setempat atau tenaga kesehatan agar secara bersama saling bahu membahu dan mencari langkah konkrit untuk menekan penurunan angka stunting yang ada dan memperkecil potensi yang dapat menyebabkan bertambahnya angka stunting. 

BACA JUGA:Sebelum Dibacok, Kades Benuang Galing Diduga Sudah Lebih Dulu Lakukan Penganiayaan

BACA JUGA:Dinilai Paling Tepat, Warga Renah Kurung All Out Dukung Nata-Hafizh!

"Dari program yang dijalankan tersebut dan kerjasama yang baik bersama para stakeholder angka stunting di Kecamatan Muara Kemumu pada triwulan kedua berjumlah 29 kasus mampu ditekan sehingga pada triwulan ketiga menyisahkan 21 kasus. Kepala KUA dalam hal ini menyambut baik dan optimis pada triwulan terakhir akan mampu menekankan hingga 50% dari kasus yang terjadi," tutup Anton.

Sumber: