Jangan Diabaikan, Calon Peserta Seleksi Guru PPPK Wajib Tahu Kunci Lolos Tes Berikut Ini

Jangan Diabaikan, Calon Peserta Seleksi Guru PPPK Wajib Tahu Kunci Lolos Tes Berikut Ini

Berikut ini adalah salah satu kunci lolos tes dalam seleksi guru PPPK bagi guru honorer/Foto: Ilustrasi--Istimewah

Radarkepahiang.id - Sebelum mengikuti seleksi guru PPPK, calon peserta tentunya harus tahu kalau ternyata, ada kunci lolos tes. 

Karena tidak dapat dipungkiri kalau sebelum mengikuti seleksi guru PPPK, calon peserta haruslah melakukan berbagai persiapan penting agar bisa lolos tes dan diangkat PPPK.

BACA JUGA:Benarkah Pendaftaran CPNS dan Pendaftaran PPPK Tahun 2024 Dibuka Agustus, Ini Penjelasan Pemerintah!

BACA JUGA:PPPK Bisa Mengikuti Seleksi CPNS Tahun2024 Tanpa Mengundurkan Diri, Tapi Ini Syaratnya!

Khususnya guru honorer yang faktanya, merupakan calon peserta yang paling berpelung lolos tes pada seleksi guru PPPK, tentu tetap harus mempersiapkan beberapa hal yang penting. Diantaranya calon peserta wajib mengetahui dulu materi soal yang harus dipelajari dan dipahami.

 

Sebab, seleksi kompetensi guru PPPK akan menggunakan sistem Computer Asisted Test (CAT) - UNBK yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Berbeda dengan tes seleksi kompetensi bagi CPNS yang mengunakan CAT Badan Kepegawaian Negara (BKN). 

 

Pelaksana tugas (Plt) Asisten Deputi Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB), Katmoko Ari Sambodo menjelaskan kalau kompetensi teknis bertujuan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan. 

BACA JUGA:Selain Persiapan Materi, Berikut Ini Tips Sukses Menghadapi Seleksi PPPK Teknis yang Wajib Diketahui

BACA JUGA:6 Golongan Tenaga Honorer Prioritas Diangkat PPPK 2024, Apa Kamu Termasuk?

Sedangkan kompetensi manajerial, nantinya yang dinilai adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku dalam berorganisasi yang terkait dengan integritas, kerjasama, komunikasi, orientasi pada hasil, pelayanan publik, pengembangan diri dan orang lain mengelola perubahan dan pengambilan keputusan.

 

Sementara kompetensi sosial kultural dimaksudkan untuk menilai penguasaan, pengetahuan, keterampilan dan sikap atau perilaku terkait dengan kepekaan terhadap perbedaan budaya, kemampuan berhubungan sosial, kepekaaan terhadap konflik dan empati.

Sumber: