Sangat Sengit! ini Kelemahan Toyota Fortuner 2024 Dibandingkan dengan Mitsubishi Pajero Sport

Sangat Sengit! ini Kelemahan Toyota Fortuner 2024 Dibandingkan dengan Mitsubishi Pajero Sport

Sangat Sengit! ini Kelemahan Toyota Fortuner 2024 Dibandingkan dengan Mitsubishi Pajero Sport/--carmudi.co.id

Sangat Sengit! ini Kelemahan Toyota Fortuner 2024 Dibandingkan dengan Mitsubishi Pajero Sport

RK ONLINE - Toyota Fortuner 2024, yang telah lama menjadi pilihan SUV kelas atas di pasar otomotif Indonesia, kini menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan kehadiran Mitsubishi Pajero Sport. 

 

Prestasinya sebagai kendaraan yang tangguh dan dapat diandalkan terancam oleh berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh saingannya tersebut.

BACA JUGA:Desain Terbaru Toyota Fortuner 2024, SUV Elegan yang Miliki Performa TSuper Tangguh

6 Kelemahan Toyota Fortuner 2024

 

- Fitur Keselamatan Standar yang Terbatas: Toyota Fortuner 2024 masih belum memenuhi harapan konsumen dalam hal fitur keselamatan standar. Fitur-fitur canggih seperti Blind Spot Warning, Line Departure Warning, Adaptive Cruise Control, dan Pedestrian Detection masih absen, memberikan keunggulan bagi Pajero Sport.

 

- Tiadanya Fitur Sunroof: Salah satu kelemahan signifikan Toyota Fortuner 2024 adalah ketiadaan fitur sunroof. Pajero Sport, saingannya, menawarkan keuntungan pengalaman berkendara yang lebih terbuka dan nyaman dengan adanya fitur ini, yang mungkin menjadi pertimbangan penting, terutama bagi konsumen yang menginginkan kemewahan ekstra.

BACA JUGA:Toyota Rilis All New Rush 2024, Tawarkan Gaya Baru yang Menghadirkan Performa Tangguh

- Konsumsi Bahan Bakar Tinggi pada Varian Bensin: Masalah lainnya terletak pada konsumsi bahan bakar yang tinggi pada varian mesin bensin Toyota Fortuner. Varian diesel cenderung lebih efisien, sementara harga yang tinggi dapat menjadi hambatan bagi konsumen dengan keterbatasan dana.

 

- Kualitas Interior Tidak Sebanding dengan Harganya: Interior Toyota Fortuner 2024 dinilai tidak setara dengan harga jualnya yang tinggi. Penggunaan bahan yang dianggap murah, seperti plastik keras, dan desain dashboard yang dianggap kurang modern, membuat beberapa bagian interior tidak memenuhi ekspektasi konsumen.

Sumber: