Perhatikan Waktu Menggunakan Media Sosial Ini Agar Kesehatan Mental Lebih Baik

Perhatikan Waktu Menggunakan Media Sosial Ini Agar Kesehatan Mental Lebih Baik

Perhatikan Waktu Menggunakan Media Sosial Ini Agar Kesehatan Mental Lebih Baik/--www.istockphoto.com

- Lebih Realistis: Jika kita menghabiskan banyak waktu di media sosial, mulailah dengan menetapkan tujuan yang lebih kecil dan dapat dicapai. Fokus pada apa yang kita cari tanpa "berpelesir" terlalu jauh dan lama di dunia maya.

 

- Letakkan Gadget Jauh: Menempatkan gadget di tempat yang sulit dijangkau dapat meningkatkan endorfin dan memberikan perasaan bahagia di otak. Ini juga dapat meningkatkan suasana hati dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

BACA JUGA:Tips Sukses di Media Sosial, Kunci Meraih Kesuksesan Dalam Berjejaring Sosial

- Buat Zona Bebas Media Sosial: Alihkan perhatian dengan melakukan kegiatan lain seperti memasak, makan bersama keluarga tanpa gadget, atau berolahraga.

 

Penting untuk diingat bahwa membatasi penggunaan media sosial bukan berarti melarang sepenuhnya. Keseimbangan dalam setiap aktivitas sangatlah penting. Jangan sampai media sosial menghambat produktivitas dan interaksi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

 

Dampak Kesehatan Jika Terlalu Sering Terpaku pada Media Sosial:

Beberapa orang mengakui kesulitan untuk tidak membuka media sosial setiap dua jam. Hal ini tidak mengherankan mengingat ketergantungan pada gadget di era sekarang. 

BACA JUGA:Fakta Perang Dunia ke III di Media Sosial, Simak Penjelasan Tentang Spekulasi Tanggal 23 November 2023

Namun, terlalu sering menggunakan media sosial dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Orang yang terlalu aktif di media sosial memiliki risiko depresi hingga tiga kali lebih besar dibandingkan dengan yang jarang membukanya. Kecanduan media sosial juga berhubungan dengan perilaku sembrono, terutama pada remaja.

 

Menggunakan media sosial dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kita. Tentu, notifikasi yang masuk bukanlah suatu keharusan untuk segera direspons, terutama jika tidak bersifat mendesak. Mari menciptakan keseimbangan yang sehat antara dunia maya dan kehidupan nyata kita.

BACA JUGA:TikTok Bukan Hanya Media Sosial, Tapi Juga Sumber Cuan Untuk Para Kreator

Sumber: