Hutang Pemerintah Indonesia Capai Rp8.041 Triliun, Proyeksi Hutang Tahun 2024 Tembus Rp8.600 Triliun

Hutang Pemerintah Indonesia Capai Rp8.041 Triliun, Proyeksi Hutang Tahun 2024 Tembus Rp8.600 Triliun

Hutang Pemerintah Indonesia Capai Rp8.041 Triliun, Proyeksi Hutang Tahun 2024 Tembus Rp8.600 Triliun/--www.istockphoto.com

Hutang Pemerintah Indonesia Capai Rp8.041 Triliun, Proyeksi Hutang Tahun 2024 Tembus Rp8.600 Triliun

RK ONLINE - Data terbaru menunjukkan bahwa utang pemerintah Indonesia mencapai angka Rp 8.041 triliun pada November 2023. Namun, perkiraan untuk realisasi utang pada 2024 diperkirakan akan mencapai Rp 8.600 triliun. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira.

 

Menurut Bhima, proyeksi utang pada tahun 2024 akan mencapai angka tersebut karena akan ada utang jatuh tempo dan beban bunga utang yang sebagian akan dibayarkan dengan penerbitan utang baru.

BACA JUGA:Jadwal Libur Nasional 2024, Berikut Ini Daftar Tanggal Libur Siswa di 38 Provinsi

Bhima juga menyoroti bahwa sekitar 90 persen dari utang tersebut berbentuk surat berharga negara (SBN) dengan bunga yang cenderung tinggi di pasar. Meskipun demikian, peningkatan beban bunga utang ini dapat mempersempit ruang fiskal pemerintah.

 

Menurutnya, tidak semua utang digunakan untuk belanja produktif. Pembayaran bunga dan pokok utang jatuh tempo melalui penerbitan utang baru juga menunjukkan bahwa utang digunakan untuk keperluan yang sifatnya non-produktif.

BACA JUGA:Kecelakaan KA Turangga, Kru Kereta Api Meninggal Dunia, Sejumlah Perjalanan Dibatalkan dan Dialihkan

Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menambahkan bahwa pemerintah dalam nota keuangan menargetkan pembiayaan utang sebesar Rp 600 triliun sepanjang tahun 2024. Sehingga total utang pemerintah pada tahun tersebut diperkirakan mencapai Rp 8.500 triliun.

 

Namun, Yusuf menekankan bahwa angka tersebut sangat tergantung pada kinerja penerimaan negara. Ketika penerimaan negara bagus, pemerintah tidak perlu menarik utang lebih besar untuk kebutuhan anggaran pada tahun 2024.

BACA JUGA:Penyebab Kecelakaan Kereta Api Antara Turangga dan Komuter Bandung Raya di Cicalengka

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suminto, mengungkapkan bahwa sejumlah indikator portofolio utang menunjukkan kinerja utang yang lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sumber: