KemenPANRB Ungkap Skema Rekrutmen ASN 2023-2030, Apakah Pendidikan dan Kesehatan Masih Prioritas?
KemenPANRB Ungkap Skema Rekrutmen ASN 2023-2030, Apakah Pendidikan dan Kesehatan Masih Prioritas?/---www.menpan.go.id
KemenPANRB Ungkap Skema Rekrutmen ASN 2023-2030, Apakah Pendidikan dan Kesehatan Masih Prioritas?
RK ONLINE - Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas, periode rekrutmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023-2030 akan mengutamakan tenaga di sektor pendidikan dan kesehatan. Kementerian tersebut telah merencanakan skema rekrutmen berdasarkan pertumbuhan positif kebutuhan di kedua sektor tersebut.
Anas menjelaskan bahwa KemenPANRB telah memetakan kebutuhan di sektor pendidikan dan kesehatan dengan pertumbuhan yang positif. Sektor pendidikan mencakup tenaga guru di Pemerintah Daerah (Pemda), tenaga guru di instansi pusat, serta tenaga dosen.
BACA JUGA:Tahun 2024 Proses Rekrutmen ASN Akan Disesuaikan Setiap 3 Bulan Sekali
Sedangkan sektor kesehatan meliputi tenaga kesehatan (nakes) di Pemda dan instansi pusat. Langkah ini mengikuti proyeksi kebutuhan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Kesehatan.
Adapun untuk tenaga teknis fungsional, rekrutmen akan mengikuti skema zero growth, di mana jumlah tenaga yang pensiun seimbang dengan rekrutmen baru. Sedangkan tenaga teknis pelaksana masuk dalam skema negative growth dan tidak dipertimbangkan untuk merekrut baru. Hal ini merujuk pada proyeksi Batas Usia Pensiun (BUP) selama 10 tahun yang dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Anas juga mengimbau kepada para Gubernur dan Bupati untuk tidak mengusulkan formasi teknis dalam rekrutmen, karena kemungkinannya sangat kecil untuk dipenuhi.
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah, Begini Penjelasan Mengenai Perbedaan ASN dan PNS
Selain itu, KemenPAN-RB juga mempersiapkan kebijakan untuk memberikan peluang bagi talenta digital masuk. Rencananya, pada seleksi CASN 2024, akan dibuka rekrutmen khusus untuk talenta digital.
Menurut Anas, posisi talenta digital di Indonesia selama ini cenderung terpusat pada sektor perdagangan online dan keuangan digital. Namun, sektor hulu seperti pertanian dan koperasi dianggap belum optimal. Oleh karena itu, rekrutmen ASN talenta digital diharapkan dapat menjadi pendorong bagi sektor-sektor tersebut.
Sumber: