Saksi Bisu Perang Dunia Ke II, Sejarah Pulau Tak Berpenghuni Hashima Island yang Diakui UNESCO

Setelah penutupan tambang, pulau ini terbengkalai dan ditinggalkan, menciptakan pemandangan yang suram dan mencekam. Namun, seiring berjalannya waktu, pulau ini mulai menarik perhatian sebagai situs sejarah yang unik. Pengunjung tertarik dengan pemandangan perkotaan yang ditinggalkan dan bangunan beton yang menyimpan cerita zaman dahulu.

BACA JUGA:Dilarang Membuang Minyak Jelantah Sebarangan, Ini Cara Yang Dilakukan Orang Jepang!

Pada tahun 2015, Hashima Island diakui oleh UNESCO sebagai bagian dari Warisan Industri Meiji Jepang: Situs Tambang Batu Bara, yang menggambarkan perubahan signifikan dalam industri dan masyarakat Jepang selama era Meiji. Pengakuan ini memberi pulau ini status penting dalam sejarah Jepang.

 

Wisata Sejarah dan Edukasi

Pulau Hashima sekarang telah dibuka untuk wisatawan dengan perjalanan yang diatur. Pengunjung dapat menjelajahi reruntuhan bangunan tua dan mendapatkan wawasan tentang kehidupan yang keras para pekerja tambang pada masa lalu. Banyak dari struktur yang ada masih mempertahankan keanggunan arsitektur era pertambangan.

 

Namun, kunjungan ke pulau ini juga mengingatkan kita tentang pengorbanan dan tantangan yang dihadapi pekerja tambang pada masa itu. Pulau ini menjadi pengingat penting akan sejarah industri dan perjalanan Jepang menuju modernitas.

 

Kesimpulan

Sejarah Hashima Island mencerminkan transformasi Jepang dari pertambangan batu bara hingga pembukaan ke dalam sejarah dan budaya. Dari periode produktif tambang hingga keterbengkalaiannya, pulau ini menjadi lambang perubahan dan pengorbanan. Melalui pengakuan UNESCO dan pembukaan bagi para wisatawan, Hashima Island memainkan peran penting dalam menceritakan cerita Jepang yang menarik dan bervariasi.

BACA JUGA:Berminat Ikut Program Magang ke Jepang, Berikut Syarat dan Link Pendaftarannya!

Sumber: