Dituding Pencabulan Kepala Puskesmas Ngaku Hanya Mengelap Air Mata, Tajri: Kemungkinan Besar Diganti!
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si yang menyebutkan 2 warga Kepahiang positif HIV.--Radarkepahiang.id
Sekedar mengulas, setelah sepakat berdamai antara kedua belah pihak, yakni tersangka MD (33) warga Kelurahan Dusun Kepahiang Kecamatan Kepahiang atas kasus pemukulan terhadap oknum Kapus. Jumat (3/2) kedua belah pihak juga melakukan perdamaian melalui Restorative Justice (RJ) yang difasilitasi penyidik Reskrim Polres Kepahiang.
Masih dihari yang sama, RJ juga dilakukan atas kasus dugaan pencabulan dengan terlapor Kapus Kelobak serta pelapor Bidan R istri dari MD dan bawahan dari oknum Kapus. Dengan sudah dihentikan penyidikan terhadap 2 kasus tersebut, MD pun lepas dari status tersangka, dan langsung menghirup udara bebas. Tetapi dalam penyelesai kasus dugaan pencabulan ini di tingkat desa/ kelurahan, Kapus dikenakan denda adat.
BACA JUGA:Masih Soal Pencabulan Bidan Desa, Nasib Kepala Puskesmas di Tangan Bupati Kepahiang!
Lebih lanjut untuk diketahui, kasus saling lapor berawal dari MD warga Kelurahan Dusun Kepahiang, melakukan pemukulan terhadap Oknum Kapus Kelobak hingga mengalami luka-luka pada bagian mata dan di bagian bibir.
Mendapatkan perlakuan tersebut, Kapus melayangkan laporan ke unit Pidum Sat Reskrim Polres Kepahiang hingga akhirnya MD ditetapkan sebagai tersangka. Sementara itu R yang merupakan bidan desa bekerja di lingkungan Puskesmas Kelobak bawahan Kapus, juga melayangkan laporan dugaan pencabulan ke unit PPA Sat Reskrim Polres Kepahiang, dengan terlapor Kapus pimpinnya sendiri.
Laporan yang dilayangkan R terkait dugaan cabul dengan cara mencium pipi. Hingga terungkap, alasan MD melakukan pemukulan terhadap Kapus, lantaran merasa istrinya sudah dilecehkan. Hanya saja, setelah kedua kasus berproses hukum di Polres Kepahiang, kedua belah pihak memilih damai serta mencabut laporan masing-masing.
Dari keterangan Bidan R sebelumnya, dia dan satu bidan lainnya dipanggil oleh oknum Kapus ke ruangnya. Setelah berbincang (Menyelesaikan masalah, red) Bidan R diminta tetap berada di dalam ruangan oleh Kapus. Sementara bidan satu lagi diminta oleh Kapus ke luar dari ruangannya. Menurut Bidan R, ketika hanya tinggal mereka berdua itulah, Kapus mencium pipinya. Bidan R mengaku menangis dan turun dari ruangan Kapus yang berada di lantai dua Puskesmas.
Sumber: