Bupati Tekankan OPD dan Pihak Terkait Pantau Minyak Goreng

Bupati Tekankan OPD dan Pihak Terkait Pantau Minyak Goreng

DOK/RK : PANTAU : Petugas Dinas Perdagangan melakukan pemantauan ketersediaan minyak goreng merk MinyaKita.--

Cegah Kelangkaan, Penimbunan dan Lonjakan Harga 

 

RK ONLINE - Untuk mencegah terjadinya kelangkaan minyak goreng merk MinyaKita, Pemerintah Kabupaten Kepahiang akan terus memantau persediaan minyak goreng, terlebih menjelang masuk bulan Ramadhan 1444 H/2023 minggu keempat Maret mendatang.

 

Menyikapi kelangkaan minyak goreng jenis MinyaKita, Bupati Kepahiang, Dr. Ir. Hidayattulah Sjahid, MM, IPU meminta pihak-pihak terkait gencar melakukan pemantauan di pasar, tentunya guna mencegah terjadinya penimbungan hingga lonjakan harga. Karena akibat kelangkaan yang sementara ini terjadi, yang disinyalir adanya dugaan penimbunan dan permainan harga, masyarakat tidak lagi dapat merasakan Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita Rp 14.000 per liternya.

 

"Mengantisipasi terjadinya penimbunan MinyaKita yang berdampak pada terjadinya lonjakan harus dicegah, itulah pentingnya rutin dilakukan pemantauan," ujar Bupati.

 

Untuk HET MinyaKita sudah ditentukan Rp 14 ribu per liter, mengenai HET ini Bupati menegaskan, tidak boleh dijual di atas itu. Meski begitu, masyarakat diimbau tak perlu khawatir terkait ketersediaan minyak goreng, apalagi melakukan aksi panic buying yakni memborong minyak goreng yang ada.

 

"Informasi yang kita dapat, bahwa distribusi dan ketersediaan salah satu bahan pokok seperti minyak goreng masih aman dan harga stabil, hanya satu merk saja yang langka dan seharusnya memang dijual sesuai HET yakni MinyaKita itu Rp 14 ribu per liter. Tidak perlu khawatir, sebab minyak goreng masih banyak merk lain dan ketersediannya juga banyak," jelas Bupati.

 

BACA JUGA:Migor 'Minyakita' Langka, Disdag Belum Dapat Petunjuk

 

Sumber: