Belum Ada Edaran

Belum Ada Edaran

DOK/RK : Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si--

RK ONLINE - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima instruksi atau surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait tindak lanjut kasus gagal ginjal akut di daerah akibat konsumsi obat sirup yang memiliki kandungan Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

 

"Kami masih menunggu edaran dari Kementerian Kesehatan untuk daerah, kita tahu kalau yang terkait dengan isu nasional pasti akan merujuk pada kebijakan dari pada pemerintah pusat, khususnya kalau di bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan," ungkap Herwan.

 

Ia menambahkan, biasanya Kemenkes RI akan mengeluarkan edaran ke daerah jika situasi temuan kasus dan kejadian sangat meresahkan atau mengkhawatirkan di daerah, hal demikian kemungkinan yang membuat Kemkes belum mengeluarkan edaran ke pemerintah daerah.

 

"Biasanya Kementerian Kesehatan itu melihat bagaimana kondisi kejadiannya, kalau kasusnya itu banyak dan ini meresahkan  pasti mereka akan membuat surat edaran. Kita bisa melihat kejadian sebelum saat awal-awal temuan kasus di Indonesia, Kementerian Kesehatan itu cepat menyampaikan untuk menyetop dulu obat-obatan yang dicurigai dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Pertama dengan adanya kasus gagal ginjal akut dan kemudian ditindaklanjuti oleh BPOM untuk melakukan pemeriksaan terhadap obat sirup yang beredar," sampai Herwan.

 

Sebelumnya di Provinsi Bengkulu sendiri  telah ditemukan kasus balita yang meninggal dunia akibat mengalami  gagal ginjal akut karena konsumsi obat sirup di daerah Kabupaten Lebong. Temuan kasus tersebut telah disampaikan ke Kemenkes RI untuk ditindaklanjuti.

 

"Baru satu kasus yang kita temukan dulu dan riwayatnya juga sudah kita laporkan dan sampaikan  ke Kemenkes. Sebelumnya memang pasien sudah kronis karena minum obatnya sudah banyak, obat-obat yang dikonsumsinya juga termasuk yang obat yang dicurigai jadi penyebab gagal ginjal akut," papar Herwan.

 

BACA JUGA:Kemenag 16 Tahun, Albahri : Perkuat Sinergisitas

 

Sumber: