Provinsi Bengkulu Masuk dalam 21 Daerah Rawan Tsunami
DOK/RK : UPAYA : Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana hendaknya mengawal agar upaya mitigasi tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi nonstruktural. --
Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Kepahiang ini berharap pemerintah benar-benar memeriksa berjalannya rekomendasi Badan Geologi mengenai bangunan di Pulau Enggano, Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Selatan yang harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa guna menghindari risiko kerusakan.
BACA JUGA:Segera Lanjutkan Pembangunan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau
"Mitigasi bencana harus berjalan tanpa henti, mesti dilakukan dari generasi ke generasi. Saya dengar Bengkulu sudah pasang InaBuoy (buoy deteksi dini tsunami) tahun lalu. Semoga alat ini bisa berfungsi dengan baik, bisa mendeteksi bencana tsunami dan gempa bumi dengan cepat kepada masyarakat," ujar Hj Riri Damayanti John Latief.
Wakil Ketua Bidang OPK BKMT Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bengkulu ini menambahkan, tidak kalah penting adalah mitigasi bencana dengan cara memasifkan gerakan memperbanyak sedekah, istigfar serta meminta ampun kepada Allah subhanahu wa ta'ala dari segala dosa.
"Sebaik-baik mitigasi adalah merayu Allah, karena suasana dan keadaan di dunia ini berada dalam kekuasaan Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah," demikian tutup Hj Riri Damayanti John Latief. (dnk)
Sumber: