Waspada LSD, Disnakeswan Perketat Perbatasan
DOK/RK : LSD : Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. M. Syarkawi saat diwawancarai terkait penyebaran penyakit LSD di Bengkulu--
"Walupun virus ini tidak ada obatnya dan penyembuhannya membutuhkan waktu hingga enam bulan, peternak dapat tetap melakukan pengobatan dengan menguatkan tubuh dan mengobati luka ternak, serta menghindari faktor-faktor penyebab penyakit. Mudah mudahan dapat sembuh," ujar Syarkawi.
Penyakit LSD sendiri merupakan penyakit yang menyerang kulit ternak yang disebabkan oleh virus cacar. Virus tersebut baru masuk ke Indonesia pada tahun 2022 dan terakhir ditemukan di Thailand pada tahun 2021. Penyebabnya bisa melaui kontak langsung ternak sehat dengan ternak yang sakit, maupun melaui prantara lainnya seperti lalat atau nyamuk penghisap darah yang membawa virus.
Persentase penyebaran penyakit LSD lebih rendah dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yakni sekitar 45 hingga 60 persen dan tingkat kematian hewan ternak dibawah 1 persen. Hewan ternak yang terinfeksi penyakit dapat dilihat dari penampilan hewan yang terdapat benjolan di seluruh tubuh hewan yang tidak enak dilihat.
Sumber: