Oktober, Kota Bengkulu Alami Inflasi 0,14 Persen

Oktober, Kota Bengkulu Alami Inflasi 0,14 Persen

DOK/RK : INFLASI : Perkembangan inflasi Bengkulu bulan Oktober 2022--

RK ONLINE - Sempat naik diangka 1,22 persen di Bulan September, perkembangan inflasi di Kota Bengkulu pada Oktober 2022 mengalami penurunan dan berada diangka 0,14 persen. Dengan demikian, inflasi tahunan (YoY) di daerah ini dari Oktober 2021 sampai Oktober 2022 sebesar 6,58 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME mengatakan, inflasi dibulan lalu terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran beberpa sektor. 

"Tingkat inflasi secara bulanan pada Oktober 2022 Kota Bengkulu mengalami deflasi sebesar 0,14 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Oktober 2022 sebesar 5,62 persen," kata Win Rizal, Rabu (2/11).

Adapun kelompok pengeluaran yang menyebabkan inflasi yakni kelompok minuman dan tembakau sebesar 8,38 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,09 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,97 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,15 persen.

Lalu kelompok kesehatan sebesar 2,28 persen, kelompok transportasi sebesar 15,03 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,66 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 4,45 persen, kelompok pendidikan sebesar 3,01 persenpersen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 5,14 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,19 persen. 

Sementara itu, deflasi bulan ini utamanya disebabkan oleh turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, angkutan udara, telur ayam ras, jeruk, bawang merah, cabai rawit, ikan tuna, bawang putih, dan udang basah. 

 

BACA JUGA:Niat Kencan Lewat MiChat, Warga Lebong Malah Rugi Rp 61 Juta

 

"Sementara pengendali besarnya deflasi dipengaruhi dengan naiknya harga bensin, pemeliharaan/service, beras, pasir, jasa pembuangan sampah, sate, keramik, seragam sekolah pria, rokok kretek filter, dan accu," tambahnya.

Dengan angka inflasi year on year (yoy) Kota Bengkulu sebesar 6,58 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 112,86, Kota Bengkulu menempati urutan ke-5 di wilayah Sumatera. Inflasi tertinggi dialami Kota Maleuboh 0,19 persen, sedangkan deflasi tertinggi di Kota Gunung Sitoli sebesar 1,48 persen. Secara nasional inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,11 persen dengan IHK sebesar 112,73 dan terendah terjadi di Ternate sebesar 3,32 persen dengan IHK sebesar 110,75.

Sumber: