Tekan Inflasi Daerah dengan Operasi Pasar
DOK/RK : RAPAT : Pemprov bersama TPID saat melaksanakan Rakor pengendalian inflasi--
RK ONLINE - Walaupun Bengkulu tidak termasuk kedalam 5 provinsi dengan angka inflasi tertinggi yakni Jambi, Sumatra Barat, Bangka Belitung, Riau dan Provinsi Aceh, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) terus melaksanakan pembahasan dan menjalankan kebijakan terkait upaya menekan angka inflasi daerah.
Hal ini seperti yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Drs. Hamka Sabri, M.Si usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) penegndalian inflasi di Provinsi Bengkulu dan pembahasan tentang rencana pasar murah TPID Provinsi Bengkulu, Senin (22/8) di Ruang Rapat Rafflesia Pemprov Bengkulu.
"Berdasarkan hasil rapat dari presiden angka inflasi harus kita tindaklanjuti, walupun angka inflasi kita tidak masuk dalam kategori 5 besar peningkatan inflasi di Indonesia dan masih pada rata-rata nasional yaitu 6,03 persen. Ini harus disikapi karena angka inflasi selalu meningkat," papar Hamka.
BACA JUGA:Ini Kebijakan Pemprov Atasi Inflasi
Lebih lanjut, ada beberapa kebijakan atau langkah yang diambil Pemprov dan TPID bersama dinas dan kelembagaan terkait untuk menanggulangi inflasi di Provinsi Bengkulu. Diantaranya akan dilaksanakan operasi pasar sebagai upaya menjaga kestabilan harga yang selama ini selalu mempengaruhi angka inflasi.
"Dalam kegiatan ini kita ingin melihat komoditas apa yang menyebabkan inflasi naik, sehingga dapat dilakukan operasi pasar dan menstabilkan harga-harganya," lanjutnya.
Operasi pasar ini sendiri direncanakan akan dilaksanakan dalam bulan ini di Kota Bengkulu oleh Pemprov, TPID dan pihak terkait lainnya dan pelaksanaan di kabupaten akan menyusul.
"Insya allah kita laksanakan bulan ini di Kota Bengkulu. Karena jika kota terkendali kabupaten akan ikut terkendali," tambahnya.
Selain itu, Pemprov juga akan mengoptimalkan penanggulangan permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang memang sektor ini sangat mempengaruhi angka inflasi.
"BBM ini sangat mempengaruhi inflasi karena menyangkut dengan bidang transportasi, karena jika BBM naik biaya transportasi akan naik dan meningkatkan harga produk jual," ujar Hamka.
Langkah lainnya yang dilaksanakan Pemprov dalam menanggulangi inflasi ini yakni berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Satgas pangan dengan menjalin kerjasama mengatasi permasalahan secara mendasar.
"Kerjasama ini dapat dilakukan dalam bentuk gebrakan baru dengan menjadikan Bengkulu daerah produsen. Seperti kerjasama pengolahan bawang merah dengan Kabupaten Brebes, jika berjalan kita tidak lagi mengimpor tapi jadi pengekspornya, " tukasnya.
Sumber: