Kerusakan Armada PBK Mulai Didata
DOK/RK : DATA : Perwakilan PT.Kajama saat memeriksa dan mendata kerusakan armada PBK yang dimiliki Pemkab Lebong.--
RK ONLINE - Pengalihan anggaran pengadaan unit suplai air untuk armada Pemadam Bahaya Kebakaran (PBK) tampaknya benar akan dilaksanakan untuk memperbaiki unit PBK yang mengalai kerusakan. Bahkan, Kamis (11/8), PT. Kajama selaku bengkel yang akan memperbaiki armada karoseri tersebut, sudah mengecek kondisi 6 unit armada PBK yang dimiliki Kabupaten Lebong.
Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Lebong, Tarmizi, S.Sos mengatakan pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan dan mendata setiap kerusakan armada PBK. Data kerusakan yang diperoleh nantinya akan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran perbaikan yang dimiliki.
"Semua armada dicek, mana saja dan bagian apa saja yang mengalami kerusakan, " kata Tarmizi.
Nantinya, lanjut Tarmizi, perbaikan armada PBK yang rusak berat akan dibawa langsung ke bengkel yang ada di Bogor Jawa Barat. Sementara untuk unit yang mengalami rusak ringan, perbaikan akan dilakukan di Kabupaten Lebong.
"Untuk memperbaiki aramada PBK tak semua bengkel bisa. Jadi nanti untuk yang rusak berat akan dibawa ke Bogor untuk diperbaiki. Berapa unit yang akan dibawa langsung ke Bogor nanti setelah pendataan kerusakan selesai dilakukan, " tambahnya.
Ditambahkannya, anggaran yang akan digunakan dalam memperbaiki unit armada rusak adalah anggaran yang sebelumnya disiapkan untuk membeli armada suplai air. Terlebih anggaran Rp 500 juta yang disiapkan dalam APBD Lebong tahun 2022 tak cukup untuk melakukan pengadaan kendaraan tersebut.
"Alangkah baiknya mobil PBK yang rusak bisa diperbaiki. Mobil tangki itukan hanya sebatas suplai air saja. Intinya bagaimana armada yang dimiliki bisa seluruhnya difungsikan, " kata Tarmizi.
Dijelaskannya, saat ini Kabupaten Lebong memiliki 6 unit mobil PBK. Masing-masing 5 unit jenis karoseri berkapasitas 4 ribu liter dan 1 unit jenis jeep fire. Namun semuanya tak bisa digunakan, karena ada 2 mobil PBK dalam kondisi rusak. Salah satunya adalah unit hibah dari Pemkab Rejang Lebong saat pemekaran lalu.
"Mobil hibah dari Rejang Lebong kondisinya sudah rusak parah. Sementara satu unit lagi mengalami kerusakan teknis pada bagian vto, " lanjutnya. (skp)
Sumber: